Gazebo terbuka itu menjadi pandangan pertama,
marmer nila bersama bangku-bangku pendek sederhana,
papan tulis putih, dan kembang di sisi luarnya
setiap pemandangan itu terbangun di kepalaku, aku mencoba untuk menolaknya
"kenapa harus sekarang?"
aku sungguh tidak suka
sungguh-sungguh, semua itu tinggal sepahnya
manis sudah hisap di masa lama,
apa lagi kalau bukan memori yang menggelitik di baliknya?
bodoh yang kurasa,
tidak ada aku di dalam memori
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!