29 Juni 2022, Muhammad Nasikhudin, Surabaya. Universitas 17 Agustus 1945 atau disapa Untag Surabaya pada masa pasca endemi covid19 ini melaksanakan kegiatan KKN(Kuliah Kerja nyata) secara individu, yang dilaksanakan mahasiswa Untag Surabaya yang bertempat sesui didomisili masing-masing.Â
Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yaitu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang lama pelaksanaaan 2 bulan, dikarenakan masa-masa transisi pasca endemi covid19 maka kegiatan KKN ini dilakukan hanya 12 hari saja. Kegiatan KKN yang identik dilakukan secara berkelompok membuat mahasiswa tidak pantang menyerah untuk melakukan kegiatan KKN ini.
Salah satunya mahasiswa Untag Surabaya yaitu Muhammad Nasikhudin dari fakultas ilmu sosial dan politik prodi Administrasi Bisnis angkatan 2019 grub R07 dibawah bimbingan Dra. Noorshanti Sumarah, M.I.Kom.Â
Kegiatan KKN dengan tema "Bermain serta Melatih membuat kerajinan untuk anak-anak sejak dini", awal mula dibentuknya tema tersebut karena banyaknya dilinglungkan domisili Muhammad Nasikhudin yang berada di Jl. Wonokromo tengah Gg IX Rw.06 Rt.14 Surabaya banyak anak-anak yang di waktu senggangnya mereka suka bermain handphone, mereka lebih suka menghabiskan waktunya memainkan handphone dari pada bermain dengan teman sebayanya.Â
Dengan adanya hal tersebut maka cerita tersebut diangkat pada tema KKN mahasiswa Untag Surabaya ini. Melalui program ini nasikhudin mengumpulkan anak-anak kecil yang berada di kec Wonokromo lalu mendampingi mereka untuk membuat kerajinan dari barang-barang sederhana. Sasaran pada kegiatan ini yaitu anak-anak kecil berusia 7-10 dikec Wonokromo.
Kegiatan ini disambut baik oleh mitra (anak-anak) di antaranya Ibu Fatimah, Emil, Rara , Alba, Aldi serta Ibu Surini selaku ketua Rt 14 kec Wonokromo yang akan dilaksanakan didesa tersebut. Dapat dilihat dari gambar diatas Anak-anak melakukan kegiatan membuat kerajinan ini dengan sangat senang serta fokus membuat kerajinan yang mereka biat dengan teliti. Adanya kegiatan ini mereka sangat bersemangat ketika melakukan proses memberi warna pada kerajinan yang sudah mereka buat sebelumnya. "Yang awalnya mereka tidak bisa meninggalkan 1 hari tanpa handphone, dengan adanya kegiatan ini mereka bisa lepas dari handphone dan melakukan interaksi dengan teman sebayanya." ujar nasikhudin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H