Mohon tunggu...
Nashir Ngeblues
Nashir Ngeblues Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Hobi menulis, melukis, dengar musik. Konten kesenian, sastra, filsafat, sosial dan politik yang paling disuka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Mengoptimalkan Keyakinan Pada Diri

1 Januari 2025   08:31 Diperbarui: 1 Januari 2025   08:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam banyak seminar tentang pemasaran ataupun kepribadian, pada sesi terakhir hampir bisa dipastikan semua narasumber akan menutup pembicaraan nya dengan mengatakan
"Anda harus yakin dan percaya diri, bahwa jika orang lain bisa lakukan hal itu, maka andapun pasti juga akan bisa lakukan hal yang sama, bahkan bisa lebih dari yang orang lain lakukan".

Keyakinan bukanlah sebuah kesadaran. Keyakinan dalam beragama merupakan hasil interaksi antara kekuatan, internal dan eksternal dengan interpretasi terhadap segala kejadian di sepanjang rentang kehidupan. Pada awalnya mereka mendapati semua itu dari lingkungan keluarga atau sekolahnya.
Sementara keyakinan pada konteks yang lain, adalah suatu bentuk kepercayaan yang sejatinya telah dimiliki oleh setiap orang terhadap kemampuan masing-masing dalam memecahkan berbagai macam persoalan dalam dinamika kehidupannya. Dalam Islam keyakinan terdapat 3bentuk tingkatan. Yakin, Ainul Yakin dan Haqqul Yakin.
Dalam pemaknaan bahasa, Ilmul Yaqin adalah keyakinan yang didasarkan kepada ilmu, 'Ainul Yaqin adalah keyakinan yang didasarkan kepada pengamatan, dan Haqqul Yaqin adalah keyakinan yang didasarkan kepada yang haq atau kebenaran. (kutipan dari azzawy).

Keberanian adalah salah satu poin utama yang haris diciptakan dalam tiap diri manusia. Sayyidina Ali dalam hal ini mengatakan "Orang yang tak berani menghadapi persoalan, adalah orang tak akan pernah mendapati keberhasilan" dan pastilah itu adalah keberhasilan dalam konteks apapun. Berani mengambil keputusan atau sikap, itu artinya kita telah membuka lembaran pelajaran hidup yang baru. Semakin seseorang kaya akan pengalaman dialektika hidup yang dia ciptakan, maka akan semakin sempurna pula proses dirinya menjadi manusia, yaitu manusia yang manusia, manusia yang cenderung tak mudah dikuasai sifat hewani, apalagi iblisi.

Keyakinan dan keberanian memang harus diciptakan dalam diri tiap individu. Peradaban dunia ini berkembang berkat kemunculan orang-orang yang berani menghadapi resiko. Sebab dari sanalah inovasi dan ilustrasi sebuah kebaruan, perbaikan atau bahkan kemajuan akan segala seuatu menjadi terbuka. Keyakinan dan keberanian akan 

 menumbuhkan optimisme yang sangat kuat dan positif. Optimisme yang positif akan menstimulus pikiran untuk menjadi lebih kreatif dalam mengelola apa yang dilihat, dirasakan dan di alami. Optimis yang positif dan kuat juga mampu menjadikan sebuah sikap yang akan cenderung membawa seseorang pada rasa aman dan nyaman.

Nashir Ngeblues

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun