Pada praktek kerja di perusahaan, setiap operasional kerja dari petinggi-petinggi perusahaan, karyawan, lembaga pemerintahan yang bersangkutan hingga konsumen semua memerlukan pertanggungjawaban.
Disinilah, peran dari Corporate Social Responsibility (CSR) berada.
Apa itu CSR? Pengertian Singkat Corporate Social Responsibilty
Corporate Social Responsibility (CSR) secara harfiah terkandung dari 3 kata yaitu:
- Corporate mewakili dari korporasi atau perusahaan itu sendiri,
- Social yang mewakili bagaimana hubungan timbal balik sosialisasi dari pihak perusahaan kepada pihak-pihak lain yang terkait, danÂ
- Responsibility yang bermakna tanggung jawab, yakni tanggung jawab sebuah perusahaan dalam rangka memenuhi kewajibannya pada pihak-pihak terkait.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu bentuk aktivitas bisnis dimana suatu perusahaan dibebankan pertanggungjawaban kepada para pemangku kepemimpinan, masyarakat maupun pihak-pihak lain yang turut andil dalam pembangunan perusahaan tersebut.
Baca juga: 5Â Manfaat Hutan Mangrove bagi Manusia yang Jarang Diketahui
Apabila perusahaan bersangkutan ingin semakin menaikkan citra dari bisnis tersebut di mata masyarakat, maka CSR ini bisa menjadi solusinya.
Sebagai contoh, apabila seseorang ingin merintis usahanya yang baru sedari nol, maka tidak hanya modal saja yang dibutuhkan oleh seseorang tersebut, namun Corporate Social Responsibility juga berperan penting dalam menaikkan kredibilitas dari usaha rintisan tersebut.
Hal ini terjadi karena usaha rintisan yang nantinya akan semakin berkembang besar dari waktu ke waktu, secara tidak langsung akan menimbulkan efek bagi warga sekitarnya pula.
Apabila dari perusahaan-perusahaan ini, kita ambil contoh sebuah pabrik yang mengeluarkan banyak limbah pabrik yang langsung mengarah ke aliran sungai pemukiman warga, tentunya hal tersebut akan meresahkan warga sekitar yang sangat bergantung dari air tersebut. Warga pun akan merasa kecewa, sakit hati, dan mungkin akan menuntut kepada pihak perusahaan terkait untuk membenahi operasional dari pabrik itu sendiri.
Warga akan mengharapkan apabila pabrik tersebut mulai mempertimbangkan kembali pengelolaan limbahnya agar lebih terkontrol dan tidak sembarangan dibuang ke daerah pemukiman warga yang mana warga-warga yang masih bermukim di area tersebut masih membutuhkan drainase air tersebut.