Mohon tunggu...
Muhammad Nanang
Muhammad Nanang Mohon Tunggu... Freelancer - Be humble and chill

Abadi dalam karya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cintai Lautmu, Makan Ikan Tiap Hari

2 Juli 2020   15:40 Diperbarui: 2 Juli 2020   15:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bayangkan ! pembuatan plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel bahan baku minyak. Proses pengolahan dari minyak bumi hingga menjadi plastik menggunakan pembakaran yang tentu saja mengemisi gas rumah kaca ke atmosfer dalam jumlah besar. Pada proses pembuangan, biasanya sampah plastik dikelola dengan cara dibakar yang lagi-lagi mengemisi gas rumah kaca ke atmosfer. Sampah beracun atau limbah pabrik sebenarnya jauh lebih berbahaya karena mengandung zat-zat asam yang dapat merusaka ekosistem di perairan.

Kesehatan Laut di Tengah Pandemi

Pandemi covid-19 benar-benar memberikan dampak yang luar biasa bagi tatanan kehidupan umat manusia. Anjloknya sektor perekeonomian menjadi hal terburuk kedua setelah jumlah pasien yang terpapar kian meningkat tiap harinya. Tak disangka tak diduga, ternyata covid-19 memberikan dampak yang sebaliknya bagi alam.

Pengisolasian dan pengalihan aktivitas #dirumahaja mampu mengurangi polusi hingga jumlah sampah. Hal ini merupakan peluang emas bagi alam, khususnya laut untuk beristirahat sementara waktu. PSBB yang menjadi upaya pemerintah dalam menekan rantai penyebaran covid-19 ternyata efektif bagi kesehatan alam. Khususnya bagi kesehatan laut, berkurangnya aktivitas wisatawan memberikan kesempatan bagi laut untuk merehabilitasi ekosistem. Berkurangnya jumlah sampah juga mengurangi polusi dan pencemaran laut. Tentu hal ini patut kita syukuri, mengingat kondisi alam yang kian memburuk.

Perubahan dan perbedaan yang terjadi pada alam begitu kentara sebelum dan selama pandemi. Sebelum pandemi, kondisi udara dan perairan khususnya sungai dan laut benar-benar buruk. Polusi udara akibat asap kendaraan dan pabrik sangat dapat dirasakan. Begitu pula dengan kondisi sungai dan laut yang tercemar oleh sampah-sampah plastik wisatawan dan limbah pabrik.

Memasuki pandemi yang telah berlangsung kurang lebih selama 6 bulan, memberikan dampak yang berbeda bagi kondisi alam. Berkurangnya asap kendaraan dan pabrik berefek pada udara yang terasa lebih segar. Begitu pula dengan sungai dan laut, kurangnya aktivitas wisatawan dan pabrik mengurangi jumlah sampah plastik dan limbah pabrik. Sebagaimana yang dilansir oleh www.kbrprime.id, ekosistem di sungai dan laut pun mulai membaik ditandai dengan pertumbuhan terumbu karang dan berbagai jenis ikan dengan ukuran jumbo yang tersebar diperairan Indonesia.

Pelonggaran PSBB yang menjadi upaya pemerintah dalam memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat, khususnya pada sektor perekenomian menjadi ancaman bagi kesehatan sungai dan laut. Konsep "new normal" yang ditawarkan pemerintah guna mengembalikan aktivitas manusia dengan bentuk kenormalan baru mengancam kondisi alam yang baru saja membaik. Dengan dibukanya kembali akses pariwisata pantai, laut dan sejenisnya menjadi ancaman bagi kesehatan dan ekosistem laut.

 Bentuk ancaman bagi sungai dan laut apa aja sih kah ? Perubahan iklim yang terjadi hari ini merupakan akibat dari ulah kita, yakni manusia yang tidak peduli pada lingkungan. Perihal sampah, baik organik, non organik dan limbah pabrik menjadi ancaman serius bagi kesehatan sungai dan laut. Budaya buang sampah sembarangan yang sulit untuk dihilangkan menjadi faktor utama pencemaran perairan Indonesia. Belum lagi aktivitas nelayan yang melanggar aturan seperti penggunaan bom atau pukat harimau tentu akan merusak ekosistem laut. Tentu hal ini akan memberikan dampak signifikan bagi kondisi laut.

Langkah Strategis Menjaga Sungai dan Laut

 Memasuki new normal tentu menjadi tantangan bagi banyak pihak, terutama bagi para pegiat lingkungan hidup. Menjaga kesehatan laut dan ekosistemnya sama dengan menjaga kebutuhan protein kita. Perairan kita yang kaya akan hasil laut merupakan bagian kecil dari surga dunia yang harus dijaga dan dirawat. Guna mencegah dan mengurangi pencemaran sungai maupun laut, tentu diperlukan langkah-langkah strategis. Kira-kira apa aja sih kak yang bisa dilakukan untuk menjaga wilayah perairan kita tetap bersih dan aman ?

1. Dari plastik ke kantong ramah lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun