Mohon tunggu...
Muhammad NajibAsfa
Muhammad NajibAsfa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin Jurusan Studi Agama-Agama, Anggota Divisi Pengembangan Skil Akademik (HMJ Studi Agama-Agama)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pertemuan Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril

23 April 2020   23:15 Diperbarui: 23 April 2020   23:31 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang itu berkata: 'Engkau benar'. Kami menjadi heran, karena dia yang bertanya dan dia pula yang menjawab."

Hal ini tentu membuat para sahabat kebingungan, sebab orang yang bertanya seharusnya tidak dapat membenarkan atau menyalahkan jawaban atas pertanyaannya sendiri.

"Kemudian laki-laki itu berkata: 'Lalu terangkanlah kepadaku tentang Iman.'

Rasulullah menjawab: 'Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun jika engkau tidak dapat (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat engkau.'

Orang itu berkata lagi: 'Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat.'

Rasulullah menjawab: 'Orang yang ditanya tidak lebih tau daripada yang bertanya.'

Orang itu selanjutnya berkata: 'Beritahukanlah kepadaku tanda-tandanya.' Rasulullah menjawab: 'Apabila budak melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang-orang Badui yang bertelanjang kaki, yang miskin lagi penggembala domba berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan.'

Kemudian orang itu pergi, sedangkan aku tetap tinggal beberapa saat lamanya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang bertanya itu.'

Aku menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. 'Lalu beliau bersabda: 'Dia itu adalah Malaikat Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.'" (HR. Muslim).

Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari hadis di atas. Kuatnya iman seseorang adalah ketika yakin tentang perkara akidah seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw, termanifestasikan dalam perbuatan dalam bentuk mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan sholat, zakat, puasa, dan haji, serta menjaga adab dan akhlak baik lahir maupun batin.

Dalam konteks kondisi sosial masyarakat Islam khususnya di Indonesia, banyak yang beragama Islam, namun di sisi lain dia juga melakukan tindakan korupsi, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terjadi kesenjangan antara idealitas ajaran Islam dan realitas yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun