Apa aitu Kontrak Derivatif ?
Kontrak derivatif adalah sebuah kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk memperdagangkan aset pada waktu dan harga yang telah ditentukan di masa depan. Nilai derivative berasal dari aset acuan (underlying asset) yang mendasarinya, seperti saham, obligasi, mata uang asing, komoditas, atau indeks pasar. Definisi kontrak derivatif menurut para ahli:
- Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi : "Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada aset acuan (underlying asset) yang mendasarinya, seperti komoditi, mata uang, efek, dan indeks."
- Thomas Sowell : "Derivatif adalah instrumen keuangan yang memungkinkan investor untuk mengambil risiko atau keuntungan dari perubahan harga aset tanpa harus memiliki aset itu sendiri."
- Robert W. Kolb dan James A. Overdahi : "Kontrak derivatif adalah suatu kontrak yang sebagian besar nilainya berasal dari aset, kurs acuan, atau indeks sebagai acuan awal (underlying)."
- M. Arief Budiman : "Derivatif adalah kontrak yang mempertukarkan nilai sekarang dengan nilai di masa depan, di mana nilai di masa depan tersebut didasarkan pada aset acuan (underlying asset)."
Kontrak derivatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti
Futures (Kontrak Berjangka): Kontrak untuk membeli atau menjual aset tertentu pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Kontrak berjangka umumnya diperdagangkan di bursa.
Options (Opsi): Kontrak yang memberi pembeli hak, namun bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pemegang opsi membayar premi untuk hak ini.
Forwards (Kontrak Forward): Kesepakatan antara dua pihak untuk membeli atau menjual aset pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang telah disepakati sebelumnya. Kontrak forward biasanya disesuaikan secara khusus antara dua pihak.
Swaps: Kontrak derivative antara dua pihak yang melibatkan pertukaran arus kas dua instrument keuangan yang telah disepakati sebelumnya.
Berbagai permasalahan yang muncul pada kontrak derivatif
- Risiko Pasar:
- Fluktuasi nilai derivatif: Nilai derivatif dapat berfluktuasi secara signifikan, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi investor.
- Risiko gagal bayar: Ada risiko bahwa salah satu pihak dalam kontrak derivatif tidak dapat memenuhi kewajibannya.
- Risiko manipulasi pasar: Manipulasi pasar dapat terjadi pada perdagangan derivatif, sehingga dapat merugikan investor.
- Risiko Kredit
- Risiko counterparty: Ada risiko bahwa salah satu pihak dalam kontrak derivatif tidak dapat memenuhi kewajibannya.
- Risiko konsentrasi: Konsentrasi risiko pada pihak lawan yang sama dapat meningkatkan risiko sistemik.
- Risiko Kompleksitas
- Kompleksitas instrumen derivatif: Derivatif dapat menjadi instrumen keuangan yang kompleks, sehingga sulit dipahami oleh investor.
- Kurangnya transparansi: Kurangnya transparansi dalam perdagangan derivatif dapat meningkatkan risiko bagi investor.
- Risiko Regulasi
- Perubahan regulasi: Perubahan regulasi dapat memengaruhi perdagangan derivatif dan dapat merugikan investor.
- Ketidakpastian regulasi: Ketidakpastian regulasi dapat menghambat pengembangan pasar derivatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H