Ketersediaan infrastruktur di suatu wilayah mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan wilayah tersebut. Infrastruktur adalah sistem fisik yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan pembangunan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan sangatlah penting dan harus diprioritaskan.Â
Proses perencanaan pembangunan infrastruktur Indonesia terkait dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) dan menjawab tantangan global untuk mengembangkan konsep pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), TPB bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan melindungi lingkungan hidup saat ini dan di masa depan.
Indonesia merupakan negara yang sangat luas, hal ini tentu menimbulkan suatu tantangan yang harus kita hadapi secara Bersama. Salah satu masalah tersebut adalah Kesenjangan Pembangunan. Pembangunan di wilayah yang tertinggal merupakan cara yang cukup efektif dan signifikan untuk meminimalisir kesenjangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan di Indonesia.
Daerah pedesaan sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses infrastruktur dan layanan publik. Hal ini berdampak pada sumber daya manusia yang ada di Indonesia karena permasalahan ini menyebabkan timbulnya masalah terhadap lapangan pekerjaan yang dapat diciptakan. Tetapi Langkah pembangunan daerah pedesaan yang tertinggal menghadapi berbagai rintangan. Beberapa faktor berikut teridentifikasi menjadi penyebab utama dari tantangan tantangan ini, contoh:
- Aksesibilitas/Infrastruktur
- Tantangan ini merupakan kunci utama dari masalah dalam mengurangi kesenjangan Pembangunan, hal ini disebabkan daerah pedesaan memiliki akses yang sulit untuk dijangkau, medan yang sulit merupakan salah satunya, kondisi geografis sangat dipentingkan sebagai faktor penunjang untuk Pembangunan ini.
- Sumber daya yang kurang
- Minimnya sumber daya merupakan kelanjutan masalah yang disebabkan oleh aksesibilitas tersebut. Keterbatasan ini berpengaruh kepada sumber daya di daerah pedesaan yang menyebabkan tidak adanya inovasi dalam sumber daya teknologi dan kompetensi kualitas sumber daya manusia terhambat.
- Perbedaan budaya antara pedesaan dan perkotaan
- Kesenjangan Pembangunan dapat terjadi karena faktor perbedaan budaya. Hal ini dapat mempengaruhi efektifitas pelaksaan pembanguna tersebut.
Tantangan-tantangan ini jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan ketidak stabilan antara kualitas hidup sumber daya manusia di daerah pedesaan dengan perkotaan.
Dalam mengatasi tantangan tersebut diperlukan teori dari akar permasalahan ini. Bahkan, Teori Pembangunan untuk mengatasi kesenjangan memerlukan dasar yang berlandaskan pedoman negara yaitu Pancasila. Langkah yang dilaksanakan berdasarkan pedoman menunjukan bahwa sebagai rakyat Indonesia berhak untuk mendapatkan keadilan yang sama dalam segala aspek kehidupan.
Namun, dalam melaksanakan misi Pembangunan berkelanjutan ini banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Untuk mencapai tujuan tersebut hal ini bisa dicapai melalui beberapa program kerja yang bisa dilakukan, yaitu :
 * Pembangunan Infrastruktur Digital: Pengenalan internet broadband meningkatkan produktivitas perusahaan, lapangan kerja, dan kesejahteraan, sementara ketersediaan ponsel meningkatkan koordinasi pasar, sehingga mengurangi disparitas harga produk pertanian.
* Pembangunan Infrastruktur Energi: Elektrifikasi pedesaan berdampak positif pada kesejahteraan rumah tangga, transformasi struktural, dan pembentukan modal manusia, meskipun dampak jangka pendek mungkin kurang signifikan di wilayah pedesaan yang tersebar.
* Pembangunan Infrastruktur Transportasi:
Investasi dalam jalan pedesaan dan jalan raya meningkatkan pendapatan rumah tangga, konsumsi, dan daya saing perusahaan, sebagai contoh di Sub-Sahara Afrika.