Saya hidup di sebuah desa bernama Sawahan. Sawahan adalah satu dari tiga puluh empat desa di kecamatan Rembang. Kecamatan Rembang adalah satu dari empat belas kecamatan yang ada di kabupaten Rembang. Kabupaten Rembang adalah satu dari 29 kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Dan Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di antara 34 provinsi di Indonesia. Jadi, bisa diringkas bahwa saya adalah salah satu warga negara Indonesia seperti anda semua.
Di desa bernama Sawahan itu saya mendapat amanat untuk melayani para pemilih calon presiden. Dari 4 TPS yang dibuka, saya bersama 6 sahabat yang lain menempati TPS nomer 02. Bagi sahabat-sahabat, usia paling muda tidak menghalangi saya untuk menjadi pemimpin mereka.
Acara sesungguhnya di mulai sejak pukul tujuh pagi meski dua saksi datang seperempat jam sebelumnya. Kami berkumpul sejak pukul enam pagi untuk mengambil logistik kertas suara dan bilik suara serta menempatkannya sesuai dengan SOP sembari mempersiapkan tempat pemungutan serta cek sound system. Tepat pukul tujuh pagi, pemilihan presiden diumumkan telah di buka. Dan sahabat-sahabat saya lalu berjajar lurus untuk melantunkan janji sebagai KPPS. Pagi di bulan ramadhan itu sangat sejuk. Angin sepoi-sepoi mengantarkan mata yang masih mengantuk setelah semalaman menjadi saksi kekalahan Brazil dari Jerman. Meskipun fisik sangat lelah, tapi semangat menyumbangkan tenaga untuk negara senantiasa kita jaga.
Pagi itu orang sudah ramai hadir di acara pembukaan. Mereka berlomba untuk menjadi orang yang pertama memilih presiden pilihannya. Semuanya kita layani dengan penuh senyuman. Tidak ada pembedaan antara yang kaya dan miskin. Tidak ada pembedaan jawa dan tionghoa. Semuanya adalah tamu kehormatan kita. Satu suara terlalu penting untuk dilewatkan. Yang datang lebih awal akan kita layani terlebih dahulu sesuai dengan urutan kehadiran.
Kepada para hadirin saya sampaikan bahwa hari ini adalah hari yang berbahagia. Pesta demokrasi rakyat lima tahun sekali untuk memilih calon presiden sesuai dengan pilihan hati masing-masing. Pemilihan Presiden ini akan diikuti 368 pemilih yang terdaftar dalam DPT dan 3 pemilih yang terdaftar dalam DPK. Untuk yang membawa surat A 5 kami persilahkan juga untuk datang ke TPS mulai jam tujuh sampai jam satu. Bagi pemilih yang tidak terdaftar kami persilahkan untuk memilih mulai pukul jam 12.00 sampai jam 13.00 WIB.
Semuanya berjalan lancar hingga datang pukul 12 siang. Saya lantas mengumumkan untuk pemilih yang tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap, Daftar Pemilih Tambahan, dan Daftar Pemilih Khusus untuk mendatangi TPS dan memberikan suaranya. Satu jam sangatlah berharga, khususnya kepada seorang tamu yang kami nantikan agar memberikan suaranya.
Tepat pukul 13.00 pemungutan suara kami tutup. Dari 371 0rang yang terdaftar, total yang hadir 270 pemilih. Perinciannya adalah 267 DPT, 2 DPK dan 1 DPKTb. Dari surat suara yang kami terima sebanyak 376 suara (368 plus 2%), masih tersisa 106 kertas suara. Dan dari 270 suara yang ada, 54 memilih Prabowo Hatta, 215 memilih Jokowi Jk, dan satu suara rusak.
Hingga pukul 13.45 penghitungan serta pencatatan administrasi sertifikat berkas acara sudah selesai. Semua sudah siap diangkut ke kelurahan untuk diserahterimakan kepada PPS. Di atas semuanya, yang dapat kami sumbangkan kepada negara hanyalah tenaga dan semangat. Harapan kami, semoga suara kami bisa membangun negeri. Persoalan perbedaan dukungan, orang-orang sudah tidak terlalu perduli. Satu-satu nya yang mereka perdulikan adalah keamanan dan kesejahteraan yang harus diperjuangkan oleh orang yang hari ini mereka pilih untuk menjadi pemimpinnya. Siapapun pemimpin yang terpilih, Indonesia hari ini ini harus lebih baik daripada hari kemarin.
Amiin.
Selamat malam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI