Mohon tunggu...
Mrtdoo
Mrtdoo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ghaib

Masih Mencari Kehidupan Yang Nyaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Prinsip Fiqih Dalam Kehidupan Masa Kini

23 Juni 2023   18:07 Diperbarui: 23 Juni 2023   18:13 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

FAKTOR-FAKTOR KECENDERUNGAN TOLERANSI/

 

INTOLERANSI DAN RADIKALISME

 

  • Nilai-nilai komunitas dan praktik sosial: Kedamaian, harmoni, dan harmoni. (Ini menciptakan koneksi bagian)
  • Kondisi ekonomi yang memungkinkan partisipasi warga negara mendapatkan sumber daya yang cukup atau relatif merata; ketimpangan ekonomi relatif rendah. Tidak ada segregasi sosial.
  • Agama bukan satu-satunya sumber norma dan karakter agama tidak menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
  • Tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya memiliki kesadaran toleransi yang tinggi dan giat membudayakannya kelompok tentang kekerasan
  • Negara hadir dan melaksanakan tugas secara efektif dan efisien
  • Berdasarkan temuan tersebut dan hasil penelitian yang dilakukan di empat kota yang diteliti Model penjelas untuk toleransi/intoleransi dan radikalisme dibuat.nilai budaya Manfaat finansial. praktik sosial Perbedaan keyakinan/etika toleransi/intoleransi terhadap radikalisme Kehadiran negara (struktur masyarakat) Diagram berikut merangkum model yang dibuat dalam penelitian ini.
  • Perbedaan keyakinan mempengaruhi toleransi/intoleransi dan dapat dihukum kepentingan ekonomi (termasuk kepentingan politik) mengumpulkan dana. Bukan hanya perbedaan agama atau suku Pengaruh signifikan terhadap toleransi/intoleransi.
  • Nilai budaya dan praktik sosial berperan sebagai moderator dalam hubungan antarmanusia antara kepentingan keuangan dan toleransi/intoleransi dan hubungan antara mereka perbedaan dan intoleransi/intoleransi.
  • Radikalisme adalah akibat dari pengaruh intoleransi. Masih intoleran Semakin besar kemungkinan seseorang menjadi radikal, semakin besar kemungkinan mereka menjadi radikal.
  • Gejala toleransi/intoleransi dan radikalisme penyebabnya lebih dari satu (serba guna). Sebagaimana fenomena sosial pada umumnya, tidak ada penyebab tunggal intoleransi Namun, berdasarkan model yang dihasilkan Dalam penelitian ini terdapat faktor-faktor yang dapat diidentifikasi sebagai faktor anteseden lain Kepentingan ekonomi yang berperan menjembatani perbedaan tersebut Intoleransi, yang bila diperkuat, pada akhirnya bisa mengarah ke sana juga Radikalisme Di sisi lain, ada peran kehadiran negara yang bisa berkurang atau memperkuat peran kepentingan keuangan dalam munculnya intoleransi. Kehadiran negara juga memperkuat hubungan antar perbedaan dan intoleransi.
  • Jika nilai-nilai budaya dan praktik sosial sesuai dengan toleransi yang kuat maka Intoleransi dan radikalisme juga bisa dicegah dan sebaliknya. Namun, peran nilai-nilai budaya dan praktik sosial berkurang ketika negara hadir sejak awal peran dan tugas yang optimal mencegah warga dari melakukan Perbedaan dan kepentingan ekonomi sebagai penyebab intoleransi dan Radikalisme.
  • Mampu mendorong masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang Untuk menjadi toleran, seseorang harus mengusahakan kehadiran negara untuk mencegah intoleransi dan radikalisme. Sebaliknya, jika negara benar-benar mendukung atau mengizinkannya tren dan praktik intoleransi tetap ada, dan mungkin akan terus berlanjut tindakan intoleransi yang serius. Hal ini juga berlaku pada gejala radikalisme.

 

Rekomendasi

 

  • Faktor-faktor yang mendorong toleransi di semua lapisan masyarakat perlu diperkuat. mulai dari lapisan dasar yaitu nilai-nilai budaya dan praktik sosial sampai ke lapisan-lapisan tersebut di atas, yaitu kehadiran dan aktivitas negara sebagai faktor penting untuk toleransi/intoleransi dan kecenderungan radikalisme. Karena Diperlukan studi khusus yang dapat menjelaskan caranya Memperkuat faktor-faktor yang mendukung toleransi di semua kelas sosial di Indonesia.
  •  
  • Kecenderungan intoleransi dan radikalisme dapat dipahami sebagai reaksi ke kondisi yang dirasakan tanpa kecenderungan yang jelas atau mapan kecenderungan yang berbeda tanpa ada yang dominan. untuk mencegah Kecenderungan ini membutuhkan kondisi kerangka kerja yang jelas untuk koeksistensi berjalan terus-menerus Dalam situasi ini, peran negara diperlukan untuk menciptakan platform bersama bagi masyarakat Indonesia. Platform sangat penting bersumber dari pedoman dan aturan yang berhubungan lebih tepat dan konkrit disertai dengan kehidupan yang toleran dan pemerintahan yang tegas Menerapkan pedoman dan aturan.
  •  
  • Negara yang diwakili oleh pemerintah nasional (Presiden dan Dewan perwakilan) dan pemerintah daerah harus dihindari dan dicegah Adopsi, penyempurnaan kebijakan diskriminatif kelompok tertentu dan yang melanggar prinsip dasar negara dan Demokrasi. Langkah segera yang harus diambil adalah menaikkan aturan Daerah yang mengandung aturan diskriminatif dan mempromosikan intoleransi. 
  •  
  • Negara diwakili oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menetapkan jenis sistem peringatan dini (early warning system), yang dapat mengenali dan mencegah potensi atau kejadian potensial Intoleransi dan kecenderungan radikal. Sistem desain seperti itu disesuaikan dengan karakteristik daerah, tetapi berdasarkan prinsip yang sama Mempromosikan toleransi antar kelompok di Indonesia.
  •  
  • Pemerintahan daerah diringankan dan didorong untuk memperkuat dan memperkuat Gunakan nilai-nilai budaya dan sumber daya di daerah mendukung terciptanya suasana hidup yang toleran dan mencegah kecenderungan intoleran dan radikal.[4] 

 

End note

[1] Sri Mahargiyantie, Penerapan Prinsip-Prinsip Ekonomi Syariah, Al-Misbah Volume 1 No. 1 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun