Mohon tunggu...
MUHAMMAD MUQORROBIN
MUHAMMAD MUQORROBIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Yang Gemar Mencari dan Menulis Berita dari Kegiatan dalam dan luar Kota

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tausiyah Senja Bersama Gus Iqdam

17 September 2024   17:06 Diperbarui: 17 September 2024   17:07 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tausiyah Senja Bersama Gus Iqdam (dokpri)

Surabaya, 13 September 2024 ratusan jamaah berkumpul di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya untuk mengikuti kegiatan Tausiyah Senja yang dipimpin oleh Gus Iqdam, seorang ulama yang dikenal dengan ceramahnya yang santun dan menyentuh hati. Kegiatan ini diadakan pada hari Jumat dan berhasil menarik perhatian warga dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga lansia. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman barat Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. 

Acara tersebut merupakan serangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2024 yang di adakan oleh Bank Indonesia di sekitaran Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Acara yang dimulai setelah shalat Ashar ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan disambung dengan iringan lantunan merdu dari kelompok hadrah Sabiluh Taubah. Jamaah yang hadir terlihat khusyuk mengikuti setiap rangkaian acara dengan suasana penuh hikmat. 

Gus Iqdam, dalam tausiyahnya, menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya berdagang dengan cara yang barokah dan berkah. Beliau juga memberikan amalan yang bisa dilakukan oleh para pedagang.  "Agar rezeki yang kita peroleh dapat barokah, amalkan saja setiap  selesai  melaksanakan salat fardhu membaca sholawat Nariyah sebanyak 11 kali" Nasehat beliau. 

Beliau juga memberikan beberapa resep rezeki barokah adalah jangan mudah mengakhirkan fardlu (kewajiban dari Allah, seperti shalat, zakat, puasa), termasuk mengurangi kuantitas kewajiban ibadah itu, misalnya shalat sering jamak atau qosor, atau sedekah dengan jumlah sesedikit mungkin.  Selanjutnya jangan menyakiti makhluk Allah, misalnya menghasut teman yang bernasib lebih baik dengan berbagai bentuk fitnah, oleh karena itu jangan fokus pada orang lain, tapi fokus pada profesi atau pekerjaan kita sendiri.


Bekerja itu jangan di niati untuk kaya atau menumpuk harta, namun bekerja dengan niat untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari perilaku yang haram, misalnya korupsi sehingga mampu menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Serta bekerja jangan memforsir atau berlebihan sehingga lupa dengan keluarga, ibadah kepada Allah, atau lupa dengan kesehatan tubuh. Dan yang terakhir, "kerja yang barokah itu tidak menganggap keberhasilan sebagai hasil kerja sendiri, tapi bersyukur,” pungkasnya. 

Sebelum acara ditutup seperti kegiatan Gus Iqdam biasanya dilaksanakan pembacaan istigfar dan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Acara berakhir dengan pembacaan Doa oleh bapak H Sudjak selaku ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun