Mohon tunggu...
muhammadmuharrikmaulana
muhammadmuharrikmaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Akhlak dan Pengaruh Media Massa: Sebuah Tantangan di Era Digital

16 Desember 2024   05:51 Diperbarui: 16 Desember 2024   05:51 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan kemajuan media massa, pembelajaran akhlak semakin sulit. Dulu, pendidikan akhlak erat kaitannya dengan pengajaran agama serta nilai-nilai moral di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Namun, dengan munculnya berbagai jenis media massa seperti TV, internet, dan media sosial, nilai-nilai moral dan etika yang selama ini diterima sebagai pedoman hidup masyarakat mulai dipertanyakan. Banyak konten yang disajikan oleh media massa memiliki nilai-nilai yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral yang selama ini dianggap sebagai standar.

Pembelajaran akhlak yang seharusnya menjadi dasar dalam membentuk karakter suatu bangsa kini menghadapi tantangan serius dari media massa. Isi yang disebarkan oleh media ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga memiliki pesan yang dapat mempengaruhi cara pandang dan perilaku masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda.

Realitas Dampak Media Massa pada Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak merupakan alat yang penting dalam membangun karakter seseorang, terutama bagi generasi muda. Proses pendidikan ini meliputi pelajaran mengenai etika, moral, dan prinsip-prinsip yang mendasari interaksi antar manusia, baik dalam hubungan pribadi maupun sosial. Pendidikan akhlak telah lama diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia melalui berbagai mata pelajaran, seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan pelajaran PPKn yang mengajarkan tentang nilai-nilai moral.

Dewasa ini, dampak media massa terhadap pengembangan akhlak menjadi sangat penting. Media massa yang mencakup televisi, radio, surat kabar dan sekarang media sosial mempunyai dampak yang cukup signifikan atas perubahan pola hidup masyarakat. Penelitian yang dilakukan berbagai lembaga menunjukkan bahwa media massa khususnya media sosial, memiliki pengaruh besar dalam membentuk cara berpikir dan perilaku seseorang, terutama di kalangan remaja. Misalnya televisi yang merupakan salah satu jenis media massa yang telah ada sejak lama, telah berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Program-program yang ditayangkan, baik itu hiburan, berita, atau iklan, sering kali menyampaikan nilai-nilai yang dapat berdampak pada moral dan sikap penontonnya. Contohnya, banyak program yang menampilkan kekerasan, budaya konsumsi, atau ketidakpedulian terhadap norma sosial yang berlaku di masyarakat. Hal ini sering kali menciptakan pandangan yang salah di kalangan generasi muda.

Terlebih media sosial yang kini semakin berkembang, membawa tantangan baru dalam pengajaran moral. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube memberikan kesempatan bagi orang untuk berbagi ekspresi, tetapi juga sering kali menyebarkan konten yang tidak mendidik. Konten yang menjadi viral kadang-kadang mempromosikan gaya hidup hedonis, budaya konsumtif, atau perilaku negatif lainnya yang dapat memengaruhi cara berpikir dan moral para pengikutnya. Dampak besar dari media massa ini mengharuskan adanya upaya untuk menyaring dan menyesuaikan nilai-nilai yang ada dalam media dengan prinsip-prinsip moral yang selama ini dijunjung dalam pendidikan akhlak.

Tantangan Pendidikan Akhlak di Era Media Massa

Pentingnya pendidikan akhlak tidak bisa diabaikan, karena akhlak merupakan dasar utama dalam menciptakan peradaban yang lebih baik. Akan tetapi, di zaman digital dan kemajuan teknologi informasi saat ini, pendidikan akhlak menghadapi banyak rintangan. Salah satu isu utama adalah dampak negatif media massa terhadap pembentukan karakter, terutama di kalangan generasi muda.

Salah satu masalah yang paling terlihat adalah banyaknya konten yang tidak sejalan dengan nilai moral yang seharusnya diusung dalam pendidikan akhlak. Konten yang mendukung perilaku negatif, seperti kekerasan, kebohongan, atau ketidakjujuran, mudah ditemukan di berbagai platform media. Seringkali, tayangan-tayangan ini menarik perhatian besar dari pemirsa, khususnya anak muda yang cenderung mudah terpengaruh. Dengan demikian, media massa bisa berperan dalam memperkenalkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan dalam keluarga atau sekolah.

Di zaman media sosial, salah satu fenomena yang sering muncul adalah terpampangnya gaya hidup hedonistik dan konsumtif. Banyak selebriti dan influencer di media sosial menunjukkan kehidupan mewah, perjalanan ke luar negeri, atau pembelian barang-barang mahal yang bisa membentuk standar hidup yang tidak realistis bagi banyak orang. Hal ini sering kali mempengaruhi cara pandang generasi muda terhadap kehidupan, sehingga mereka lebih mengutamakan materi dibandingkan pada nilai-nilai moral dan etika.

Media massa juga bisa memunculkan perbedaan pandangan antara generasi muda dengan orang tua atau pendidik berkaitan dengan moralitas. Apa yang dianggap baik oleh generasi muda kerap kali berbeda dengan sudut pandang generasi yang lebih tua. Media sosial dan televisi sering kali memperkenalkan konsep baru yang tidak sejalan dengan ajaran tradisional atau nilai-nilai agama yang terdapat dalam pendidikan akhlak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun