Motorik Kasar anak-anak di TK Mauidhotul Mustapidin tepatnya di RW 12, Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Kamis (10/08/2023).
Bandung Barat - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Senam Kreasi dan Games guna mengembangkanSelain kegiatan senam bersama ibu ibu RW 03, mahasiswa KKN Tematik UPI juga melakukan kegiatan senam kreasi dan games. Namun sebelum melaksanakan senam kreasi, mahasiswa telah berkoordinasi dengan pihak kepala sekolah untuk menanyakan kegiatan yang dibutuhkan di TK tersebut. "di TK ini kegiatan olahraga hanya dilakukan 2 minggu sekali, karena kita suka kebingungan untuk menentukan kegiatan olahraga apa yang harus dilakukan.Â
Jadi kami butuh kegiatan olahraga yang seru, agar anak -- anak tidak jenuh." Ungkap Sulastri selaku kepala sekolah TK Mauidhotul Mustapidin. Jadi mahasiswa memutuskan untuk melakukan kegiatan senam kreasi dan games guna mengembangkan motorik kasar anak-anak. Kegiatan ini di ikuti oleh anak-anak TK Madrasah Mauidhotul Mustapidin anak berusia 6 tahun kebawah.
Motorik kasar pada anak usia dini adalah kemampuan gerak yang melibatkan otot besar seperti otot lengan, otot kaki, dan otot besar lainnya. Kemampuan motorik kasar ini sangat penting untuk dikembangkan sejak dini karena dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam bergerak, bermain, dan belajar. Upaya yang dilakukan Mahasiswa KKN untuk mengembangkan Motorik Kasar pada anak usia dini salah satunya adalah Senam Kreasi seperti Senam Kepala, Pundak, Lutut, dan Kaki.
Senam Kepala, Pundak, Lutut, dan Kaki adalah salah satu jenis senam yang melibatkan gerakan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh tersebut. Senam semacam ini sering digunakan dalam pendidikan jasmani di berbagai tempat, seperti sekolah atau pusat kebugaran, untuk memperbaiki kebugaran fisik dan kesehatan tubuh.
Selain Senam Kreasi, ada juga Games tambahan untuk menarik perhatian anak-anak di TK Madrasah Mauidhotul Mustapidin Desa Pasirhalang. Games ini merupakan modifikasi dari Gerakan Senam Kepala, Pundak, Lutut dan Kaki. Yang membedakan adanya instruktur dan hadiah di akhir dengan cara adu cepat atau berebut dengan lawan yang berhadapan. Games tersebut merupakan suatu permainan yang melatih kecepatan, ini permainan berpasangan yang menggunakan media alat.
Dua anak saling berhadapan dan didepan mereka ada sesuatu yang harus diambil dengan kecepatan tangan anak tersebut alat yang digunakan. Di kegiatan kali ini Mahasiswa KKN menggunakan makanan ringan sebagai hadiah agar anak-anak lebih semangat bermain permainan ini. Anak yang bermain harus mendengarkan intruksi yang disampaikan.
Ketika di intruksikan untuk pegang "Kepala" maka anak harus pegang kepala, ketika instruktur mengatakan "Pundak" maka diperkenankan memegang pundak, begitu pula untuk bagian lutut dan kaki. Kemudian urutan Gerakan pun bisa di acak contohnya setelah kepala selanjutya kaki. Dan yang terakhir ketika diintruksikan untuk mengambil makanan yang ada didepan mereka harus mengambil dengan secepat mungkin. Anak yang berhasil mendapatkan makanan dinyatakan sebagai pemenang nya.
Setelah dilakukan olahraga dan games, mahasiswa membagikan snack untuk pendamping makanan berat. Karena sebelumnya anak -- anak diperintahkan untuk membawa makanan berat dari rumah untuk di makan bersama -- sama saat kegiatan senam dan games telah selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H