Mohon tunggu...
Muhammad Maulana_11
Muhammad Maulana_11 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Teknologi Kalimantan

saya mahasiswa jurusan Teknik Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konstruksi Pembangunan yang Berlebihan di Pantai Kilang Balikpapan

31 Desember 2024   14:53 Diperbarui: 31 Desember 2024   14:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

4. Pendidikan dan Kesadaran Publik
Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perlindungan ekosistem pesisir bisa menjadi langkah awal untuk menghindari pembangunan yang tidak berkelanjutan. Kampanye edukasi harus dilakukan secara berkala, terutama di kalangan komunitas lokal

Kesimpulan

Pembangunan yang berlebihan di Pantai Kilang Balikpapan telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Studi kasus dari Pantai Utara Jawa menunjukkan bahwa tantangan serupa dapat diatasi dengan pendekatan berbasis ekosistem dan kolaborasi antar-pihak. Untuk memastikan keberlanjutan kawasan ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menerapkan solusi yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, Pantai Kilang Balikpapan dapat terus memberikan manfaat ekonomi tanpa mengorbankan ekosistem dan kualitas hidup masyarakatnya.

Daftar Pustaka

Bappenas. (2020). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Rahmawati, D., Sutrisno, & Arifin, M. (2021). Keanekaragaman Hayati di Kawasan Pesisir Balikpapan. Jurnal Ekologi Tropis, 10(3), 45-58.

Setyawan, A. D. (2019). Pentingnya Konservasi Mangrove dalam Menunjang Keberlanjutan Ekosistem Pesisir. Jurnal Biologi Indonesia, 15(1), 67-78.

Sudarmadji, R., & Hidayat, T. (2020). Dampak Erosi Pantai terhadap Kehidupan Pesisir di Balikpapan. Jurnal Teknik Lingkungan, 8(4), 89-101.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun