Mohon tunggu...
Muhammad Masud
Muhammad Masud Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kegiatan Kunjungan ke Pusat Produksi Batik Pandanarum, Tim KKN-T 15 Unira Malang Desa Pandanmulyo

9 Februari 2024   22:15 Diperbarui: 9 Februari 2024   22:47 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Kunjungan ke Pusat Produksi Batik Pandanarum, Tim KKN-T 15 Unira Malang Desa Pandanmulyo

Kamis, 11 Januari 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Raden Rahmat Malang (UNIRA) kembali melakukan Program KKN-T Ganjil 2023/2024, Mahasiswa bernama Candra Setyo Adi dan kelompoknya 15 dibimbing oleh (DPL) Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Irfan Musadat M.Pd. Kuliah Kerja Nyata (KKN) sepertinya sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa. Kali ini kegiatan (KKN) Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan di Desa Pandanmulyo, Tajinan, Malang. Mereka dari kelompok 15 KKN-T UNIRA Malang melaksanakan kunjungan ke sentra produksi pembuatan batik yang lebih dikenal dengan batik Pandan Arum yang cara pembuatannya dengan menggunakan Teknik Batik Tulis.

Batik, sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya, mendapat pengakuan internasional sebagai warisan kemanusiaan oleh UNESCO untuk budaya lisan dan non-bendawi. Teknik pembuatan batik, yang melibatkan proses pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai penghalang, menjadikan batik sebagai seni menghias kain dengan menutup sebagian kain untuk membentuk pola, menggunakan malam panas, dan alat canting sebagai media penampung malam batik. Keseriusan UNESCO dalam mengakui nilai kultural batik menegaskan signifikansi global seni tradisional ini. Menanggapi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Raden Rahmat Malang (KKN-T) UNIRA Malang dari kelompok 15 yang ditugaskan di Desa Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, melakukan kunjungan untuk memahami lebih dalam proses pembuatan batik, terutama motif khas Malangan.

Kunjungan mahasiswa KKN-T UNIRA kelompok 15, yang mendapat bimbingan langsung dari Ibu Siti Aslamiah, diharapkan dapat membantu memperkenalkan kain batik yang diproduksi di Desa Pandanmulyo. Tindakan ini mencerminkan kepedulian mahasiswa terhadap upaya pelestarian budaya lokal, sekaligus menjadi bentuk dukungan yang nyata dari generasi muda terhadap kemajuan dan keberlanjutan masyarakat di lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran aktif dalam melestarikan nilai-nilai tradisional dan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat lokal.

Ibu Nur Halimah, selaku pemilik batik Pandan Arum, tidak hanya memberikan dukungan material, tetapi juga berbagi pengetahuan dan pengalaman berharga kepada mahasiswa selama kunjungan mereka. Keberadaan Ibu Siti Aslamiah, sebagai pendiri sekaligus pengelola batik Pandan Arum sejak tahun 2010, mencerminkan dedikasinya dalam merintis dan mengembangkan usaha ini. Pada tahun 2019, perjalanan bisnis batik tersebut dilanjutkan oleh anaknya, Ibu Nur Halimah, yang kini mengelola usaha batik Pandan Arum.

Transisi kepemimpinan ini menunjukkan komitmen keluarga dalam menjaga dan mengembangkan tradisi batik Pandan Arum untuk generasi berikutnya. Di usaha batik Pandan Arum, terdapat tim yang terdiri dari empat pekerja, termasuk tiga penjahit berbakat. Salah satu di antaranya adalah Ibu Kunayah, yang telah memberikan kontribusi selama enam tahun dan juga menjadi perancang gambar batik di Pandan Arum.

Kerajinan batik di Pandan Arum menghasilkan beragam motif, seperti topeng, megamendung, tugu, dan motif-motif lainnya. Selain itu, usaha batik Pandan Arum menjalin kerjasama erat dengan salah satu produsen kain di Solo sebagai bahan dasar pembuatan batik. Home industry ini beroperasi mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WIB.

Proses pembuatan batik melibatkan langkah-langkah berikut: pertama, pembuatan pola; kedua, melelehkan lilin menggunakan canting dengan beragam ukuran, mulai dari ukuran 0, 1, 2, dan 3; ketiga, pewarnaan kain dengan menggunakan salah satu merk pewarna, yaitu remasol; langkah berikutnya adalah mengunci warna dengan menggunakan waterglas; proses selanjutnya adalah penghilangan malam dengan merebus (dilorot); dilanjutkan dengan pencucian menggunakan klerak (cairan tanpa deterjen); dan tahap terakhir, penjemuran

Kegiatan Kunjungan ke Pusat Produksi Batik Pandanarum, Tim KKN-T 15 Unira Malang Desa Pandanmulyo
Kegiatan Kunjungan ke Pusat Produksi Batik Pandanarum, Tim KKN-T 15 Unira Malang Desa Pandanmulyo

Dalam artikel ini, kami menguraikan pengalaman dan temuan yang diperoleh mahasiswa KKN-T UNIRA Malang kelompok 15 selama kegiatan observasi terkait proses pembuatan batik di Pandan Arum. 

Semoga artikel ini mampu membuka cakrawala pemahaman pembaca terhadap warisan budaya yang berharga ini, sekaligus menjadi jendela peluang bagi mereka yang tertarik untuk memesan batik khas Pandan Arum. Informasi lebih rinci dan pemesanan dapat diperoleh melalui kontak berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun