Mohon tunggu...
Muhammad Thoha Maruf
Muhammad Thoha Maruf Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penulis yang gemar beranjangsana. Kadang juga aktif di sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Semua Karena Smack Down

14 Oktober 2021   19:56 Diperbarui: 14 Oktober 2021   20:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Rabu, 13 Oktober 2021 kemarin. Tindak kekerasan terhadap kepada mahasiswa kembali terjadi. Sontak atas kejadian tersebut jagad dunia maya diramaikan video pendek itu.Dalam rekaman yang beredar di dunia maya, terekam aparat kepolisian yang membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa di Tangerang, Banten. Namun yang membikin ramai itu adalah aksi smack down yang dilakukan aparat kepolisian kepada seorang mahasiswa.

Saking kerasnya aksi smack down itu bahkan membuat mahasiswa bersangkutan mengalami kejang-kejang. Dapat ditebak, aparat kepolisian dan orang di sekitar kejadian panik menenangkan mahasiswa tersebut.

Syahdan, setelah itu karena video itu menyebar dengan begitu cepat. Grup WhatsApp, hingga beranda Twitter mengulas kejadian tersebut. Tak lupa, media memberitakannya dari sejumlah sudut berita.

Polisi yang bersangkutan meminta maaf secara langsung di depan mahasiswa--yang syukurnya tidak mengalami kejadian yang buruk. Polisi tersebut juga memeluk mahasiswa yang bersangkutan.

Aksi simpati dari beragam pihak muncul sebagai wujud kepedulian terhadap korban smack down. Di sisi lain, kecaman juga diberikan kepada aparat kepolisian yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.

Karena netizen di Indonesia sangat beragam, aksi smack down itu juga disandingkan dengan aksi smack down yang dikenali selama ini. Salah satu aku di Twitter membandingkan kedua videonya. Dan, apa yang terlihat? Videonya mirip.

Lalu, kenapa ya aksi yang tidak pantas dilakukan oleh aparat penegak hukum itu masih sering dijumpai. Padahal tugas mereka mengayomi. Bukan malah menyakiti.

Semoga saja ya kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun