Pada suatu hari yang cerah di UPT SMAN 3 Parepare, suasana sekolah terasa biasa saja hingga tiba-tiba razia rambut dilakukan oleh pihak sekolah. Sebagai siswa, saya tahu bahwa peraturan mengenai penampilan harus ditaati, tetapi tidak pernah terbayang bahwa saya akan terjaring razia.
Saat itu, saya dan teman-teman sedang menikmati waktu istirahat. Tiba-tiba, beberapa guru dan petugas masuk ke area sekolah dengan tujuan memeriksa rambut siswa. Saya merasa cemas karena saya baru saja memotong rambut saya, dan tidak yakin apakah itu sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ketika giliran saya tiba, saya berusaha tenang. Namun, saat petugas memeriksa rambut saya, saya bisa merasakan ketegangan di udara. "Rambutmu terlalu panjang," katanya. Saya berusaha menjelaskan bahwa saya baru saja memotongnya, tetapi peraturan tetaplah peraturan. Saya diminta untuk melakukan pemotongan lebih lanjut agar sesuai standar.
Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya mematuhi peraturan di sekolah. Meski pada saat itu saya merasa malu dan frustasi, saya menyadari bahwa tujuan dari razia ini adalah untuk menjaga disiplin dan keseragaman di antara siswa. Saya pun berjanji untuk lebih memperhatikan penampilan saya ke depannya.
Setelah razia, suasana di sekolah kembali normal. Namun, pengalaman tersebut menjadi bahan pembicaraan di kalangan teman-teman. Banyak dari kami yang berbagi cerita dan tertawa tentang insiden tersebut, membuat momen tersebut lebih ringan. Saya berharap ke depannya, razia serupa dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih bersahabat, sehingga siswa merasa lebih nyaman dan tidak tertekan.
Pengalaman terjaring razia rambut ini mengajarkan saya tentang kedisiplinan dan pentingnya menghormati aturan yang ada.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H