Mohon tunggu...
Muhammad Mafaza Aqil Al Fikri
Muhammad Mafaza Aqil Al Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Suka yang hijau-hijau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Geografi Klasik Hingga Modern

25 November 2022   14:25 Diperbarui: 25 November 2022   14:32 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan geografi klasik pada masa itu masih kental dengan pengaruh mitologi dan cerita kultural masyarakat terhadap pengetahuan tantang bumi. Geografi Klasik sudah ada sejak abad ke 6 sebelum masehi yang mana Geografi mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti. 

Terdapat seorang tokoh pada masa ini, yaitu Thales yang berpendapat bahwa bumi berbentuk kepingan silinder, kemudian berkembang lagi yang kemudian bumi berbentuk bulat menurut Parmeindes, dan ada juga yang mengemukakan teori, bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur menurut Heraclides. Hingga 1 abad sebelum masehi yang mana teori dan pendapat dipengaruhi oleh Astronomi dan Matematika. 

Pada 1 abad sebelum masehi berkembang pula cabangcabang ilmu geografi, ada logografi yaitu cabang ilmu yang menceritakan berbagai tempat di muka bumi sebagai hasil penjelajahan ke berbagai penjuru dunia. Beberapa pelopor logografi adalah Heateaus, Herodotus, dan Strabo. Lalu pada pertengahan abad ke 2 Claudius Ptolomeus menulis buku Geographike Unphegesis yang menerangkan bahwa, geografi adalah suatu bentuk penyajian dengan peta terhadap Sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum. 

Seabad sebelum masehi Strabo menerbitkan buku yang berjudul Geographica telah membuat sintesa antara geografi, chorografi, dan topografi. Singkatnya menurut Strabo dalam studi geografi yaiti kita tidak hanya mempelajari tentang bentuk dan dimensi suatu daerah, tetapi juga tentang solusinya. 

Tokoh tokohya yakni Anaximandros, beliau berpendapat bahwa bumi berbentuk silinder.Lalu ada Strabo, yang mengemukakan tentang besarnya pengaruh lingkungan setempat terhadap pengelompokkan kebudayaan dan pembagian pemerintahan. Tokoh lain yang berperan pada masa ini yakni Herodotus, Homerus, Pitheas, Erasthothenes, Dikaiarchos, dan Claudius Ptolemaeus.

Geografi klasik juga terdapat tokoh-tokoh muslim yang mana perkembangannya dimulai pada masa Khalifah Al-Ma'mun, antara lain Ibnu Battuta, beliau sebagai seorang geograf muslim dan pengembara dunia atau journey geografi. Lalu ada Al Idrisi, beliau seorang geografer yang meyakini bahwa bumi itu berbentuk bulat.Tokoh muslim lainnya antara lain, Zayd Al-Balkhi, Al-Kindi, Musa Al-Khawarizimi, Abu Ubaid Al-Bakri, Qutubuddin Asy-Syirazi, dan Yaqut Ar-Rumi. Selanjutnya yaitu pada abad pertengahan. 

Pada abad pertengahan ini uraian mengenai hasil perjalanan atau penjelajahannya yaitu dari darat dan laut yang kemudian menemukan banyak tempat-tempat yang baru. Adanya perkembangan ilmu geografi ini memunculkan adanya gerakan pembaharuan di bidang seni, filsafat, renaicence, dan agama. Semakin berkembangnya geografi ini, geografi juga mempunyai tujuan tertentu yaitu Gold, Glory, dan Gospel (3G). 

Gold berarti kekayaan, Glory yang berarti kemenangan atau kejayaan, serta Gospel yang berarti menyebarkan agama. Konsep geografi pada masa ini bersifat lebih matematis dan berkembang pesat dari masa sebelumnya. Pada abad pertengahan ini terdapat sorang tokoh yang bernama Bernhardus Veranius, beliau menulis buku yang berjudul Geographia Generalis yang membagi geografi menjadi dua kajian ilmu. 

Cabang ilmu yang pertama adalah Geografi Generalis (umum) yang membahas mengenai fenomena alam dan bersifat fisik. Cabang ilmu selanjutnya yaitu Geografi Spesialis (khusus) yang mempelajari tentang hasil interaksi manusia dengan lingkungannya. 

Perkembangan geografi dari abad ke abad telah berkembang ke berbagai wilayah, yakni di Arab dalam bentuk penerjemahan karya Aristoteles dalam bahasa Arab, mengembangkan lebih lanjut tentang tradisi ilmu pada masa Ptolomaeus dan pakar geografi Yunani, keberhasilan ekspedisi kekuasaan Islam ke Eropa pada abad 8, serta berkembangnya cabang ilmu pengetahuan klimatologi dan geomorfologi. 

Perkembangan ini berhasil karena berbagai faktor, salah satunya yakni kerajaan atau kesultanan yang sepenuhnya mendukung pengembangan ilmu dan seni serta bahasa dan agamanya sama. Namun berbanding terbalik dengan perkembangan geografi di Eropa yang mengalami kemunduran dalam kurun waktu 200 sampai 1200, yaitu kemunduran bidang geografi dan perpetaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun