Informasi geospasial merupakan sebuah informasi mengenai lokasi dan keberadaan suatu objek berdasarkan data-data yang yang sudah diolah. Media yang digunakan untuk memvisualisasikan data geospasial yaitu peta. Hal-hal yang bisa dibuat informasi geospasial juga sangat bervariasi. Dalam informasi geospasial, biasanya menggunakan beberapa sumber data yang bisa diperoleh dari hasil survei atau pengamatan langsung yang biasa disebut data geospasial (DG). Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini memungkinkan manusia untuk mendapatkan, mengolah, menyimpan, menganalisis dan memvisualisasikan sekaligus mendistribusikan informasi spasial karena banyaknya sektor perusahaan maupun masyarakat yang membutuhkan hal-hal yang berkaitan dengan informasi geospasial. Informasi geospasial bisa diaplikasikan untuk berbagai isu permasalahan yang seperti misalnya pemanasan global.Â
Saat ini pemanasan global banyak terjadi di beberapa wilayah yang ada di bumi tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data suhu maksimum harian pada tanggal 9 Mei 2022 yang didapatkan dari Kompas.com wilayah Kertajati, Tegal, Sentani, Palu, Kupang, dan yang paling panas yaitu Ciputat dengan suhu 36° C. Dari permasalahan tersebut, awal mula suhu panas disebabkan oleh pengaruh beberapa faktor, salah satunya pemanasan sinar matahari yang optimum dan signifikan di siang hari terutama pada bulan April-Mei.
Dalam hal ini, permasalahan mengenai pemanasan global bisa dianalisis menggunakan informasi geospasial. Data yang diperoleh dapat berasal dari perhitungan secara manual oleh ahli cuaca dan iklim, surveyor, maupun dari data citra satelit. Dengan metode penginderaan jauh, dan juga sistem informasi geografi atau SIG, maka kita dapat melihat tempat mana saja yang terdampak pemanasan global berdasarkan data yang sudah diperoleh dan diolah.
Dalam informasi geospasial bisa memuat data-data mengenai suhu, efek yang terjadi, dan tingkat kepanasan dari suatu wilayah. Biasanya yang sering dipakai oleh instansi untuk menyampaikan informasi geospasial yaitu Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografi dapat memberi tau wilayah mana saja yang terdampak dengan bantuan pengamatan citra oleh satelit, yang dapat menghasilkan warna yang berbeda jika suhu panas, sedang, ataupun dingin. Â Selain itu, informasi geospasial bisa dilihat dari berbagai bentuk seperti web yang dinamakan WebGIS, peta yang disebar di media sosial seperti Instagram, dan lain-lain.Â
Jadi informasi geospasial sangatlah bermanfaat bagi masyarakat terutamanya yang ingin mengetahui wilayah mana saja yang terkena pemanasan global ini. Keberadaan informasi geospasial ini mampu memberikan sebuah kontribusi yang sangat bermanfaat terkhususnya bagi pemerintah yang ingin memberikan informasi mengenai wilayah yang terkena pemanasan global, baik dalam bentuk angka maupun peta.
Informasi geospasial juga divisualisasikan seperti yang sudah disebutkan, yaitu dalam bentuk peta dalam web yaitu WebGIS maupun peta fisik, sehingga bisa dicerna dengan mudah oleh masyarakat yang malas membaca data-data dalam bentuk tabel yang sangat banyak. Dengan informasi geospasial mengenai pemanasan global, maka masyarakat bisa lebih bisa melihat bagaimana suhu diwilayahnya, dan bagaimana pemerintah nantinya akan membuat keputusan supaya masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam menyikapi tantangan pemanasan global ini.
Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah menggunakan informasi geospasial yang sudah ada bisa diyakini dapat menjadi kebijakan yang benar, karena hal itu sudah sangat sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan. Maka dari itu, informasi geospasial sangatlah berguna apalagi dalam bidang pemanasan global. Terutama dalam pemecahan pemanasan global yang sedang melanda dunia terutama Indonesia. Dari informasi geospasial, masyarakat umum bisa mengetahui seberapa buruknya jika pemanasan global ini terus terjadi dan mengakibatkan banyak kerugian.
Penulis: Muhammad Lutfi Hafid
Program Studi: Sains Informasi Geografi
Institusi: Universitas Pendidikan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H