Muhammad Lutfi Dermawan
Dosen Pengampu :Cahyo Wahyu Darmawan S.Pd,M.Pd
OPINI:Mengenal Tari Mandau, Warisan Budaya Suku Dayak Kalimantan tengah
Tari Mandau adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah. Tarian ini erat kaitannya dengan senjata khas suku Dayak, yaitu mandau atau parang panjang.
Tari Mandau memiliki hubungan yang erat dengan sejarah masa lampau masyarakat suku Dayak di wilayah Kalimantan Tengah. Tarian ini berakar dari tradisi peperangan dan pertempuran yang sering terjadi antar suku Dayak di masa lalu, dan diciptakan sebagai sarana untuk melatih ketangkasan serta kemampuan menggunakan senjata mandau dalam pertempuran. Mandau merupakan senjata utama yang digunakan oleh para prajurit Dayak dalam pertempuran.Â
Tarian ini awalnya diciptakan sebagai sarana untuk melatih ketangkasan dan kemampuan menggunakan mandau dalam pertempuran. Selain itu, Tari Mandau juga memiliki makna dan fungsi spiritual bagi masyarakat Dayak, dipercaya dapat memanggil kekuatan gaib dan mendatangkan perlindungan dari roh-roh leluhur untuk membantu memenangkan peperangan.
Dalam konteks spiritual dan budaya, Tari Mandau juga memiliki makna dan fungsi yang penting bagi masyarakat Dayak. Tarian ini diyakini dapat memanggil kekuatan gaib dan mendatangkan perlindungan dari roh-roh leluhur untuk membantu memenangkan pertempuran.
Kesimpulan Tari Mandau adalah tarian tradisional dari Kalimantan Tengah yang menggambarkan keterampilan dan keberanian suku Dayak dalam menggunakan senjata tradisional yang disebut mandau. Tarian ini sering ditampilkan dalam upacara adat atau festival sebagai simbol kebanggaan dan keperkasaan.Â
Gerakan dalam Tari Mandau cenderung lincah dan dinamis, meniru gerakan perang atau berburu, yang menggambarkan semangat juang masyarakat Dayak. Selain itu, tarian ini juga berfungsi sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sebagai media untuk menjaga serta melestarikan tradisi dan budaya suku Dayak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H