Pasmi Stress tidur di bawah pisang. Dia bermimpi, bahwa dia sedang kehilangan air dan ikan di tambak. Apa maksud mimpi itu masih menjadi rahasia. Tetapi Pasmi tetap berhati-hati.
Kegelisahan dan keresahan menyelimuti kelabu pikiran dia. Dia melihat sekelebat bayang hitam di belakang.
"Pasmi, Pasmi."
"siapa kau?"
"hihihihi."
Kuntilanak itu tertawa cekakak seperti mau memakan Pasmi. Pasmi bukan tak takut. Walau memang dia sebenarnya pula takut. Dia mengambil senjata pacul Sakti. Dia melempar pacul ke pohon pisang depan muka dia.
Tak ada mahluk apa pun. Yang ada hanya kodok. Tetapi dingin. Suasana seram mencekam.
"Pasmi, hihihihi."
"kurang ajar. Setan laknat."
Dia menampakkan diri di muka Pasmi. Sebagai wanita cantik dan berdaster putih. Badan tinggi besar pula. Pasmi mengambil senjatanya. Dan menyerang hantu itu. Yng diserang pun bisa menghalimun. Nampak, lalu tak nampak. Membingungkan Pasmi.
" kubakar kau dengan rajah."
Hiyaaaahhhh, Pasmi memukulkan pukulan edan itu. Duorrr, pohon pisang terbakar.
"pasmiiii,, tolongggg, aduhhhh, hihihihi."
"rasakan itu setan edan."
"hihihihi, kukutuk kau jadi belang kulitmu macam belalang."
Kutukan itu membuat tubuh Pasmi jadi tk sehat dan belang penyakit. Dia pun sedih. Bagaimana menghadapinya.
"guru, apa yang harus kulakukan untuk menyembuhkan ini guru?"
Suara tanpa rupa menyeringai bagai gema udara.
"tenanglah, ada suatu obat yang bisa dilakukan. Kau harus bertapa di lereng merapi selama 7 hari 7 malam."
"tidak, setan kurang ajar itu memang brengsek. Pacul Sakti...."
Pacul skati pun tak bisa apa-apa dan hanya bisa diam. Pasmi Stress benar telah menjadi stres.
2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H