Mohon tunggu...
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi Mohon Tunggu... Penulis - Pengen Manfaat aje

Aku suka nulis, bagiku penulis dihargai, baik dari pikiran, harapan, jiwa, nurani, serta ide. Segala yg ada dalam tubuh kita, kita sampaikan. Aku nulis dan suka kayak hamka, apalagi bang pi'ie. Nulis, dan terus membela kebenaran. Kayak pendekar dan jago yang membela segala prinsip kebenaran. Celengireng yang berdosa dan banyak nyampah kayak aye juga bisa bergune nih. Celeng yang busuk dan bersiung mampu mengubah keadaan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menyelamatkan Anisah

4 Maret 2022   20:58 Diperbarui: 4 Maret 2022   21:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Fi'ie masih mendengarkan tembang Campur sari dari Anisah. Memang apa yang Fi'ie inginkan dari Anisah adalah untuk selalu bersama dengan Anisah. Anisah dengan suaranya yang merdu dan wajah ayunya, sungguh telah menarik jiwa dan perasaan Fi'ie ke surga. Tiba-tiba, muncul begal meminta Anisah untuk ikut serta menuruti permintaannya. Dia meminta paksa, tapi Fi'ie tak tega melihat itu. Fi'ie melarang begal itu, justru begal itu menantang Fi'ie bertarung. Fi'ie menolak, tetapi setelah 3 kali diingatkan, Fi'ie menuruti permintaan itu. Dengan cepat, Fi'ie mematahkan lengan tangan orang itu. Dan membawa Anisah kabur.
Anisah: makasih ya kisanak. Kisanak orang baik. Saya ucapkan terima kasih.
Fi'ie: sudah kewajiban saya menolong orang.
Anisah: tapi, dari dandanan kisanak, kisanak seperti pasukan Bayangkara.
Fi'ie: tidak, saya hanya orang biasa.
Anisah: apa kisanak dulu juga bercinta-cita jadi jago seperti Hang Tuah si Pahlawan.
Fi'ie: tidak, saya hanya orang yang ingin bertauladan pada mereka sang pahlawan.
Anisah: siapa nama kisanak?
Fi'ie: Fi'ie. Panggil aje Bang Fi'ie.
Anisah: oh, si penyair itu ya.
Fi'ie: kamu kok tahu.
Anisah: nama kisanak harum membumbung tinggi. Saya kagum bertemu dengan idola saya langsung.
Fi'ie: aku hanya orang biasa.
Anisah: bolehkah kisanak buatan sebait geguritan untuk saya.
Fi'ie: nyawang pepadang lintang, yen nyawang jero netramu, aku kesengsem koyo mlakune kapal golek Tengah ing samudro, sliramu koyo dewi padang jagad, ing jero kalbuku.
Anisah: wahhhhh, kereennn. Aku suka kisanak dengan syair itu.
Fi'ie: seriussss?
Anisah: geguritan yang bagus dan sempurna.
Fi'ie: lebih bagus lagi kalau waranggono seperti kamu bisa Kubacakan geguritan tiap hari.
Anisah: caranya?
Fi'ie: sini aku bisikin sesuatu ke telingamu.
Anisah mendekatkan telinga ke bibir Fi'ie.
Fi'ie: aku trisno sliramu.
Anisah: saestu?
Fi'ie: nggih saestu dik.
Anisah: kulo ajrih.
Fi'ie: kok ngoten?
Anisah: sampeyan ngoten, medeni kulo mawon.
Fi'ie: kulo kedah pripun?
Anisah: kulo nyuwun syarat.
Fi'ie: nopo niku?
Anisah: sampean kudu saget nembang Lingsir Wengi.
Fi'ie: saestu?
Anisah: inggih.

Bersambung........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun