Mohon tunggu...
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi Mohon Tunggu... Penulis - Pengen Manfaat aje

Aku suka nulis, bagiku penulis dihargai, baik dari pikiran, harapan, jiwa, nurani, serta ide. Segala yg ada dalam tubuh kita, kita sampaikan. Aku nulis dan suka kayak hamka, apalagi bang pi'ie. Nulis, dan terus membela kebenaran. Kayak pendekar dan jago yang membela segala prinsip kebenaran. Celengireng yang berdosa dan banyak nyampah kayak aye juga bisa bergune nih. Celeng yang busuk dan bersiung mampu mengubah keadaan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pendekar Bersyair

3 Maret 2022   18:00 Diperbarui: 3 Maret 2022   18:02 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Adik dari Fi'ie yang telah berhasil membantu Fi'ie mengalahkan musuhnya, pamit untuk kembali ke Padepokannya. Fi'ie masih mencari Lia. Dalam kekalutan, dia mengucap sebuah syair.
Fi'ie: aku memang seperti angin, terbang ke rupa awan, mencari kamu Matahariku, dimana kah kamu kini, rumput kusibak, batu tak menjawab, tanah jadi debu, aku jadi angin tanpa arah, mencari kamu bersama burung-burung.
Fi'ie menengok ke belakang. Ada menepuk tangan, pakai topeng ganong dan Keris naga milik Fi'ie.
Ali: bagus, syair yang bagus. Pantas kau punya nama pendekar Bersyair.
Fi'ie: itu adalah dua benda yang aku cari. Kamu pencuri.
Ali: tak elok menuduh tanpa bukti. Apa kamu punya bukti?
Fi'ie: keris berwarangka perak, topeng berambut coklat itu adalah bukti nyata milikku.
Ali: ayo serang aku dengan langkah harimau mu.
Fi'ie menyerangnya. Tapi dia bisa mengikuti gerakan Fi'ie. Ali juga bisa meniru gerakan langkah harimau. Mulai dari lompatan, berputar, dan cakar, semua bisa diikuti. Bahkan gerakan kuncian dan tendangan semua bisa dilakukannya. Fi'ie semakin penasaran dengan orang itu. Siapakah orang itu. Fi'ie mengeluarkan senjata karambit kembar. Orang itu juga mengeluarkan jurus karambit kembar. Karambit saling beradu. Mengeluarkan percikan api.

Bersambung...... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun