Mohon tunggu...
Muhammad lutfi
Muhammad lutfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa administrasi publik

Muhammad Lutfi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Digitalisasi UMKM di Desa Sudajaya Girang pada Masa Pandemi Covid-19

18 Agustus 2021   12:23 Diperbarui: 18 Agustus 2021   12:27 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Sudajaya Girang adalah salah satu desa di Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi yang telah menjalankan pemerintahan kurang lebih sekitar 34 tahun setelah pemekaran yang dilaksanakan pada tahun 1984 yang dibagi menjadi 2 desa, Desa Sudajaya Girang sebagai desa induk Desa Sukajaya sebagai Desa Pemekaran.

Sebagai gambaran umum bahwa Sudajaya Girang memiliki luas wilayah 728,13 Ha, dan memiliki ketinggian 871 meter dibawah permukaan laut, letak kantor Sudajaya Girang berada dikordinat bujur: 106.960 kordinat lintang: -6.849855. Desa Sudajaya girang terdiri dari 11 Rw.

Terdapat berbagai macam UMKM yang berkembang di Sudajaya Girang. Berikut beberapa produk UMKM yang terdata di desa Sudajaya Girang diantaranya, kerajinan suji, kerajinan tanaman hias, keranjang moci, mebel dan makanan ringan (ketapang, sale, cimol, keripik pisang, keripik singkong, seblak kering, cuanki dan tahu). Namun, dari beberapa produk UMKM ini masih memerlukan bantuan dalam memajukan usahanya dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Di era globalisasi persaingan ekonomi semakin hari semakin ketat, selain persaingan dalam rasa, bentuk, dan juga kemasan, persaingan dalam pemasaran produk pun perlu diperhatikan. 

Kemajuan digitalisasi menjadi salah satu bukti bahwa manusia di zaman sekarang memerlukan pengetahuan yang semakin canggih, selain untuk menyesuaikan kehidupan dengan keadaan, pengetahuan ini juga menjadi salah satu alat untuk manusia bisa bertahan hidup. Dengan demikian digitalisasi ini merupakan salah satu alat untuk para pemilik UMKM bertahan dalam persaingan di era nya.

Di masa pandemi ini hampir seluruh masyarakat mencoba untuk menjalankan bisnis, mereka menggunakan digitalisasi sebagai senjata dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga penggunaan digitalisasi ini memiliki penggemar yang lebih banyak dibanding dengan penggunaan penjualan secara langsung. Oleh karena itu, para pemeran UMKM di desa Sudajaya Girang di berikan motivasi untuk menggunakan digitalisasi dalam usaha mereka.

Maksud dari digitalisasi dalam UMKM disini adalah penggunaan market place untuk pelantara antar penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi secara online. Penggunaan market place ini menjadi salah satu bentuk pencegahan penjual dengan pembeli berhadapan secara langsung di masa pandemi ini.

Dengan demikian kami selaku mahasiswa KKN Tematik kelompok 56 Universitas Muhammadiyah Sukabumi telah memberikan inovasi digitalisasi produk kepada pihak UMKM di Desa Sudajaya Girang, dengan mendaftarkan usaha mereka di market place. 

Beberapa pihak UMKM telah dipilih untuk diberikan inovasi digitalisasi, adapun usaha yang didaftarkan di market place yaitu, shopee, facebook, dan Instagram. Transformasi digitalisasi UMKM ini diperlukan sehingga produk UMKM bisa dikembangkan dipasaran dan dapat diketahui oleh masyarakat luas, sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen dan mendatangkan laba bagi pelaku UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun