Mohon tunggu...
Muhammad Luqman
Muhammad Luqman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Periset

Mengikuti kegiatan lingkungan menjadi hobi saya untuk mengetahui dan menjadi bentuk kepedulian kepada alam semesta. Selain itu, menjadi periset di bagian hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Opet Project: Jelajah Hutan Mangrove Muara Angke dan Menghitung Karbon Serapan Hutan Mangrove

14 September 2024   13:12 Diperbarui: 14 September 2024   16:43 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JELAJAH HUTAN MANGROVE MUARA ANGKE DAN MENGHITUNG KARBON SERAPAN HUTAN MANGROVE

Penulis: Muhammad Luqman

( Jakarta, Selasa dan Minggu, 3 dan 8 September 2024) Perubahan iklim ditandai dengan meningkatnya suhu panas bumi yang utamanya disebabkan oleh aktivitas manusia yang sangat masif. Fenomena efek gas rumah kaca yang menghasilkan gas CO dan CH4 yang terperangkap di atmosfer. Penggunaan transportasi pribadi, asap pabrik, pembakaran sampah, penebangan hutan hingga pembakaran hutan menjadi penyumbang karbon beracun tersebut . 

Karbon memiliki hubungan erat dengan tumbuhan dalam sistem fotosintesis. Hutan merupakan wilayah yang ditumbuhi oleh banyak tumbuhan, berarti penyerapan karbon di hutan sangat besar, bahkan hutan mangrove memiliki penyerapan karbon 3 kali lebih besar daripada hutan lainnya (Amanda et al., 2021)

Hutan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang hidupnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut memiliki hubungan erat antara ragam tumbuhan, hewan, ombak dan substrat didalamnya menandakan bahwa keterkaitan antara ketiganya. Hutan mangrove yang termasuk blue carbon juga memiliki peran penting dalam perubahan iklim, kemampuan sebagai penyerap karbon udara seperti pada umumnya pohon, namun hutan mangrove memiliki kemampuan menyerap lebih banyak. Keterkaitan antara hutan mangrove atau tumbuhan dengan karbon ialah sistem fotosintesis, menangkap karbon yang berada di atmosfer lalu disimpan dalam vegetasinya dalam bentuk biomassa. 

Mengukur biomassa yang terserap, dapat menjadi gambaran untuk penyerapan karbon atmosfer oleh hutan mangrove. Perhitungan karbon ekosistem mangrove digunakan untuk mengetahui kemampuan hutan mangrove dalam menyerap gas-gas yang menyebabkan perubahan iklim. Upaya perhitungan karbon ini menjadi indikator untuk melakukan tindak pengurangan jumlah CO di atmosfer.

Teluk Muara Angke yang berada di kabupaten Daerah Khusus Jakarta, memiliki banyak sekali hutan mangrove yang menjadi penyangga untuk mengurangi perubahan iklim. Disebabkan adanya reklamasi tentu akan mempengaruhi pertumbuhan hutan mangrove di wilayah Jakarta Utara ini perlu dilakukan untuk mengetahui penyerapan karbon. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengelolaan berkelanjutan dan lestari yang berkaitan dengan pencegahan perubahan iklim.

Kegiatan dilaksanakan menggunakan metode survey. Penelitian menggunakan teknik observasi. Pengambilan data mangrove dilakukan pada 2 stasiun dengan penetuan titik 10 x 10 m (pohon). Perhitungan biomassa tanpa melakukan destructive sampling namun menggunakan metode dari IPCC (Haryani et al., 2022) .

Hutan mangrove teluk muara angke didominasi oleh tumbuhan Rhizopora sp. , Sonneratia sp. , Nypa Fruticans. , Avicennia alba. yang merupakan tumbuhan mangrove sejati, yang terkena pasang surut air laut atau juga yang menjadi garda terdepan dalam mengatasi abrasi dan bencana laut lainnya (Anggreana et al., 2021).  Jenis tumbuhan ini memiliki kerapatan pohon yang berbeda sesuai dengan keadaan atau kondisi lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan. Hal ini penting diketahui untuk menghitung nilai karbon.

Pada stasiun 1 didapatkan kandungan karbon sebanyak 0,0168 ton/ha dan serapan CO2 sebanyak 0.616 ton/ha. pada stasiun 2 didapatkan karbon sebanyak 0,2751 ton/ha dan serapan CO2 sebanyak 1.0098 ton/ha. Menandakan serapan karbon yang didapat masih sedikit untuk mengatasi perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun