Jakarta- Momotoa berkolaborasi dengan Turun Tangan Jakarta (TTJ), Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) DKI Jakarta, Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) Jakarta Raya mendukung kegiatan Aisyiyah Kelurahan Pesanggrahan untuk menjaga Lingkungan melalui kegiatan “Sosialisasi dan Workshop EcoBrick”. Pelaksanaan kegiatan pada 6 Juli 2022 di aula Aisyiyah Kelurahan Pesanggrahan.
Kegiatan Kumpul Bareng Momotoa merupakan kegiatan dari Yayasan EcoNusa dan EcoDefender Jakarta, PW IPM DKI Jakarta dan KHM Jakarta Raya melalui pemasyarakatan tentang kondisi Ekologi Hutan, Laut dan juga perihal dampak iklim yang linear dengan kondisi Ekologi dan workshop EcoBrick.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari perwakilan TTJ dan ibu Sari Rumini selaku Pengurus Aisiyah. Selanjutnya adalah penyampaian materi oleh ka Nur Arinta Staff EcoNusa tentang Biodiversitas yang ada di Indonesia Timur dan Perubahan Iklim yang terjadi karena lingkungan kurang baik.
Banyak pengetahuan yang disampaikan, dampak perubahan iklim mulai dari suhu bumi meningkat, kenaikan permukaan air laut, meningkatnya potensi bencana alam dan lainnya.
Dijelaskan juga banyak sekali gaya hidup yang mendorong perubahan iklim mulai dari Produksi sampah yang berlebih, penggunaan listrik yang berlebih, penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan dan masih banyak yang lainnya. Indonesia Timur menjadi pusat perhatian peserta karena sangat banyak sekali keindahan yang ada di Indonesia Timur seperti, memiliki banyak sekali tanaman mangrove, lamun dan terumbu karang yang sangat bermanfaat untuk lingkungan, karena laut menyumbang oksigen lebih banyak daripada di daratan.
EcoDefender melaksanakan kegiatan bersama Bank Sampah Tri Alam Lestari untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan membuat Workshop EcoBrick.
EcoBrick berasal dari kata “eco” dan “brick” yang berarti bata ramah lingkungan atau dapat digunakan sebagai alternatif bata yang biasa digunakan, merupakan salah satu dari kegiatan pengolahan sampah 3R yaitu Recycle dengan memanfaatkan kembali sampah agar menjadi bahan yang bernilai seperti menjadi bahan baku kerajinan furniture.
Pembuatan EcoBrick ini sederhana yaitu dengan cara menyiapkan botol plastik non organik dengan kondisi yang bersih dan kering, selanjutnya menyiapkan sampah plastik yang bersih dan kering agar tidak ada bakteri yang berkembang dan yang terakhir adalah menggunting plastik dan memasukkannya kedalam botol, lalu dipadatkan menggunakan tongkat hingga keras dan tidak berbunyi saat ditekan.
Manfaat dari EcoBrick ini dapat mengurangi penumpukan sampah, pencemaran lingkungan udara dan tanah dan masih banyak lainnya. Kegiatan EcoBrick ini diikuti dengan sangat menarik antusias dari peserta.
Tim dari EcoDefender mewawancarai partisipan dari kegiatan Kumpul Bareng Momotoa, yang pertama adalah Fitrah selaku warga setempat, ia mengatakan bahwa kegiatan ini sangat edukatif sekali bagi warga setempat, karena membutuhkan sekali edukasi dan berharap tidak ada perubahan iklim yang signifikan
“semoga ada perubahan yang terjadi karena ingin menghirup udara segar di pagi, siang dan malam hari,” lanjutnya
