Mohon tunggu...
muhammad Lukmanulhakim bin Zulfikri Subli
muhammad Lukmanulhakim bin Zulfikri Subli Mohon Tunggu... -

mahasiswa EKONOMIPEMBANGUNAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kado Yang "MUNGKIN" Tak Akan Pernah Sampai

15 Februari 2012   11:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:37 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Huh, siang ini sekitar jam 12.15 sampai 14.30 aku terdiam membisu menanti seseorang. Ya mungkin ini memang salahku, aku tidak menghubunginya. Tapi apa mau dikata, semua no Handphone nya yang terukir di phonebook HP Nokia 5000 ku, setiap kali aku telpon selalu bukan dia yang angkat, dan setiap aku tanya keorang yang angkat, selalu tidak diberi jawaban, dia hanya berkata sesuka hatinya tanpa memperdulikan pertanyaan yang aku lemparkan untuknya. Tak berapa lama aku baru sadar kalau aku baru saja berbicara dengan rekaman suara operator yang "mungkin" cantik itu. Ya, kembali ke topik pembicaraan. Menanti, menanti dan menanti tanpa ada tujuan, memang sebuah kebodohan abadi. Sebuah kado yang kubelikan untuk hadiah ulang tahunnya masih terbungkus rapi oleh plastik dan masih tertidur didalam tas ku. Bukan kado yang mahal, tapi kurasa ini akan berharga. Banyak cara aku coba menghubunginya, tapi semua hanya nihil tanpa arah. Selalu Operator itu yang mengangkat, apa maunya operator itu sehingga menggangguku saja.
"Oke, aku pulang", itu yang aku pikirkan selanjutnya. Ku Gas sepeda motorku untuk kembali kerumah. Lapar, ya lapar, niat ingin makan bersamanya batal, suatu kebodohan yang luar biasa, menahan lapar demi seseorang yang entah tahu ada atau tidak, sempat terpikir untuk mengajak operator tadi makan bersama.
Kubuka Laptop kesayangan keluargaku. Ya, ini memang bukan laptop ku, ini laptop KAMI. Buka Facebook dan sempat ingin membuat status untuk curhat, tapi tangan ini tak jadi menulis, karena teringat kalau aku sudah melakukan kebodohan beberapa kali hari ini, dan tidak mungkin aku memberitahukan kebodohan ini kepada teman Facebook ku yang berjumlah 1.209 orang, walaupun teman Facebookku banyak, tetap saja jumlah "like" statusku tak pernah lebih dari 8 orang. Aku buka Twitbin ku, Add Ons sari Mozilla Firefox untuk memudahkan aku membuka Twitter yang terlalu lambat jika kubuka di alamat resminya. Tak lama kemudian, ada Tweet dari teman dekatnya, dan tanpa basa-basi aku langsung me reply nya untuk menanyakan no Handphone orang yang ditunggu itu, dan apesnya, "TWITTER FULL CAPACITY" ya itulah kira-kira tulisannya. Oke, reply itu tak terkirim, aku pun langsung membuka halaman twitter teman dekatnya. Dan apa yang terjadi? Aku terkejut, Tweet yang dia buat beberapa jam yang lalu membuat aku terkejut, dan judul tulisan ini tebayang di kepalaku. Entah cemburu entah apa, yang penting aku kurang senang dengan Tweet itu. Ya, orang yang siang tadi ku tunggu ternyata baru saja balikan sama pacarnya. Oh My God, I don't know about this. Aku tidak pernah tahu kalau dia pernah punya pacar, dan yang membuat aku bingung, kenapa aku cemburu.
Hahahha, inilah realita. Entah kenapa aku memikirkan raut wajahmu, tapi dalam hati ini tak bisa ungkapka. Ingin sekali aku menyatakannya tapi ya sudahlah, aku bukan orang yang selalu ingin mengejar wanita, tapi rasa ini Fakta, ku tak ingin berdusta, ku Cinta kau.
Satu lagi yang aku fikirkan, entah kapan kado ini sampai ke tangannya, mungkin pada ulang tahunnya tahun depan. Bye.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun