Berkunjung ke Yogyakarta rasanya belum lengkap jika kita belum mengunjungi salah satu bangunan sejarah yaitu museum Keraton Yogyakarta. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini terletak di pusat kota, Tempat ini merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan hingga saat ini masih menjadi kediaman sultan.
Di dalam kawasan Keraton Yogyakarta terdapat empat museum dengan berbagai koleksi sejarah, antara lain Museum Lukisan, Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Museum Kereta Api, dan Museum Batik.Wisata iconik Jogja ini menyimpan beragam sejarah Yogyakarta baik dari Raja,Abdi dalem maupun masyarakatnya.
Wisata sejarah ini sayangnya ditutup untuk waktu yang cukup lama karena pandemi virus tak kasat mata yaitu Covid-19 sehingga perjalanan yang saya lakukan baru dapat dilakukan selang beberapa waktu lalu saat New normal dikeluarkan dan masyarakat kembali menapakkan kaki untuk beraktivitas kembali yang mana tak lupa dengan segala protocol kesehatan anjuran pemerintah.
Begitupun dengan memasuki wilayah keraton saat ini,ada beberapa peraturan baru untuk wisatawan Menerapkan 5 M tentu saja hal yang wajib kita lakukan untuk saat ini.Dalam perjalanan ke keraton ini saya begitu terpesona dengan kesan arsitektur yang di desain Sri Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kesultanan Yogyakarta itu sendiri. Konon kepiawaiannya di bidang arsitektur telah diakui oleh para ilmuwan Belanda kuno.
Tak hanya disisi bangunan namun terdapat Abdi dalem yang merupakan seorang yang mengabdi pada keraton dan dapat juga menjadi pendamping disaat melakukan perjalanan mengelilingi keraton.
Namun perlu diingat ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan dan menjadi peraturan unik yang harus ditaati pengunjung seperti berfoto dengan abdi membelakangi keraton maupun abdi dalemnya karna hal tersebut dianggap tidak sopan,serta menggunakan topi karna hal tersebut dianggap tidak menghormati penghuni keraton dan beberapa peraturan meseum pada umumnya tapi hari beranjak siang dan perlu diketahui waktu operasional Keraton Yogyakarta di masa pandemi masih dibatasi yaitu mulai pukul 09.00-13.00 WIB sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke esokan harinya.
Dari tengah kota berhati nyaman mengunjungi kawasan iconik keraton di hari berikutnya saya menuju gunung kidul dimana kaya akan surga lautan disana. Pantai Drini merupakan salah satu pantai di pesisir selatan Gunungkidul dan banyak direkomendasikan oleh wisatawan. Dibandingkan dengan pantai lain yang sebagian besar berpasir putih, Pantai Drini memiliki keistimewaan yang sedikit berbeda yaitu terdapat pulau karang tidak jauh dari bibir pantai.Â
Pantai Drini berada di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, persis di sebelah timur Pantai Sepanjang dan Pantai Baron. Pantai Drini dan Pantai Sundak, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup masih dalam satu jalan dan jalur namun saya memilih pantai drini karena menurut saya lebih menarik.
Selain keindahan pulau koral, Pantai Drini juga dikenal sebagai pantai dengan dua wajah. Di pantai barat, Anda akan melihat perahu nelayan dan pelelangan ikan walaupun terlihat agak kumuh. Namun jika melihat ke arah timur akan terlihat pemandangan indah seperti pasir putih, ombak yang tenang dan perbukitan yang hijau dengan dua karakteristik berbeda tersebut, banyak wisatawan yang justru berkunjung ke Pantai dua wajah ini.