Dipeluk lagu nelangsa nan syahdu,
Irama yang mendayu-dayu,
Elok masuk ke dalam kalbu,
Dibukanya lagi kenangan masa lalu.
Bibir ini masih kering,
Kadang basah karena rindu meradang,
Saat kusebut nama yang pernah hilang,
Melalui lagu itu, dia kembali terkenang.
Panas tubuh ini,
Melelehkan akal yang membeku,
Semenjak kau tinggal pergi,
Menyudahi yang sudah luluh runtuh.
Dia menjelma, menikam, lalu berdarah,
Terkikis kembali hati ini,
Sudah lama sekali aku menyembuhkannya,
Tapi mudah luka kembali melebar, menyebar.
JAKARTA, Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H