Mohon tunggu...
MUHAMMAD LABIBURROHMAN
MUHAMMAD LABIBURROHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Petualangan/basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Potensi Wilayah Menggunakan Metode LQ dan Shift Share di Kabupaten Kotabaru Tahun 2022

8 November 2024   01:05 Diperbarui: 8 November 2024   01:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Analisis potensi wilayah merupakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan ekonomi lokal, terutama bagi daerah yang ingin memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Dalam konteks Kabupaten Kotabaru, yang terletak di Kalimantan Selatan, pemahaman tentang potensi ekonomi sangat penting untuk merancang kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis potensi wilayah adalah Location Quotient (LQ) dan Shift Share.Dengan mengkombinasikan kedua metode ini, analisis potensi wilayah di Kabupaten Kotabaru tahun 2022 diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi ekonomi daerah, serta mendukung proses pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan ekonomi yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategis yang berbasis data dalam rangka meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kotabaru.

Pembahasan LQ

Nilai LQ pada sektor pertanian mengukur sejauh mana sektor ini lebih terkonsentrasi di Kabupaten Kotabaru dibandingkan dengan rata-rata di tingkat provinsi atau nasional. Nilai LQ yang sedang menunjukkan bahwa sektor pertanian adalah perlu adanya perbaikan untuk kedepannya. Misalnya, komoditas seperti padi dan jagung mungkin memiliki nilai LQ yang tidak terlalu tinggi dan bahkan ada yang tidak ada di beberapa kecamatan, menunjukkan bahwa daerah-daerah ini segera melakukan tindakan perbaikan dalam produksi komoditas tersebut dibandingkan dengan daerah lain.

Pembahasan Shift Share

Shift-Share Analysis untuk sektor pertanian menunjukkan bahwa beberapa komoditas seperti padi, jagung, dan kedelai memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pertanian di tingkat provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Kotabaru memiliki keunggulan kompetitif dalam produksi pertanian tertentu. Komoditas-komoditas ini mungkin memiliki faktor-faktor lokal yang mendukung pertumbuhannya, seperti tanah yang subur dan iklim yang sesuai. Meskipun nilai LQ untuk sektor perkebunan di Kotabaru rendah, Shift-Share Analysis menunjukkan bahwa beberapa komoditas perkebunan, seperti kelapa sawit dan karet, memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan sektor perkebunan di tingkat provinsi. Ini menandakan bahwa meskipun perkebunan tidak menjadi sektor unggulan utama, ada potensi untuk pengembangan lebih lanjut dengan pendanaan dan strategi yang tepat.

Pembahasan Peta Potensi Wilayah

Berdasarkan Peta Potensi Wilayah Kabupaten Kotabaru yang telah dibuat, menggambarkan sektor-sektor utama di Kabupaten Kotabaru, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Dalam peta ini, potensi setiap sektor dinilai berdasarkan indikator-indikator spesifik dan dikategorikan ke dalam beberapa tingkat potensi, seperti unggul, andalan, prospektif, dan tertinggal. Sektor pertanian di Kabupaten Kotabaru menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, teknologi pertanian yang belum optimal, dan akses pasar yang terbatas. Beberapa daerah menunjukkan potensi tertinggal karena produksi yang rendah dan kurangnya diversifikasi tanaman. Kecamatan-kecamatan yang berada di pedalaman biasanya memiliki akses terbatas ke sumber daya dan teknologi, yang menghambat perkembangan sektor pertanian. Banyak daerah memiliki potensi tertinggal dalam sektor peternakan, yang ditandai dengan populasi ternak yang rendah dan kurangnya infrastruktur pendukung. ata-rata potensi perkebunan di banyak kecamatan mungkin masuk dalam kategori tertinggal, terutama di daerah-daerah dengan akses infrastruktur yang buruk dan tantangan lingkungan seperti erosi tanah.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, analisis LQ, Shift-Share, dan potensi wilayah menunjukkan bahwa sektor-sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan di Kabupaten Kotabaru memiliki keunggulan relatif dan potensi yang signifikan untuk pertumbuhan. Meskipun ada tantangan dan potensi tertinggal di beberapa sektor, dengan strategi pengembangan yang tepat, peningkatan infrastruktur, dan investasi, sektor-sektor ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kotabaru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun