Lahan Basah adalah "Daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut, dan perairan; tetap atau sementara; dengan air yang tergenang atau mengalir; tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu surut" (Konvensi Ramsar).Â
Lahan basah memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Fungsi lahan basah tidak saja dipahami sebagai pendukung kehidupan secara langsung, seperti sumber air minum dan habitat beraneka ragam mahluk, tapi juga memiliki berbagai fungsi ekologis seperti pengendali banjir, pencegah intrusi air laut, erosi, pencemaran, dan pengendali iklim global.
Berikut adalah beberapa contoh identifikasi dan pemanfaatan lingkungan lahan basah di Kalimantan selatan:
1.Lahan basah dipergunakan lahan untuk pertanian
Lahan basah bisa dipergunakan untuk membuka lahan pertanian.Salah satu komoditas yang paling banyak dikembangkan adalah Padi.Tanaman padi menjadi primadona dibanding jenis tanaman pangan lainnya sehingga banyak masyarakat yang membudidayakan secara meluas.Â
Sumber air untuk tambak yang memiliki lahan basah ini seringkali dapat berupa sumber air alami, seperti lokasi di rawa dan kawasan mangrove yang dekat dengan sumber air, sehingga selalu ada genangan air di daerah tersebut, atau sebidang tanah yang sengaja dikeringkan, seperti saluran irigasi.Â
Selain dijadikan lahan pertanian, terkadang lahan basah seperti ini menjadi lahan kering. Lahan basah yang berubah menjadi dataran kering sering digunakan sebagai lahan pertanian lahan kering, atau untuk pembangunan struktur, baik tempat tinggal atau tempat tinggal, atau struktur lain yang mendukung kehidupan manusia.
2.Lahan basah dipergunakan untuk kolam buatan
Lahan basah bisa juga digunakan untuk pengolahan kolam buatan.Kolam umumnya sengaja dibuat untuk media hidup ikan atau hewan air budidaya lainnya.