Masyarakat umumnya hanya menganggap fungsi seni sebagai hiburan mata semata dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja (ya meskipun opini tersebut tidak sepenuhnya salah) namun terdapat banyak fakta yang masyarakat tidak sadari, dari seni murni yang berperan penting baik dalam sejarah ataupun keseharian.Â
Contohnya adalah poster-poster propaganda pada era kemerdekaan yang mengajak pemuda-pemudi ikut untuk berjuang, beberapa perupa yang menjadi dokumentasi secara manual dengan melukis di tempat ketika perang hingga komik harian di koran ataupun internet sebagai media kritik. Â
Masalah ketidaktahuan pun juga berdampak pada dunia pekerjaan ketika lulusan seni murni seringkali dianggap tidak bisa mengimplementasikan pengetahuannya ke pekerjaan lain, padahal seni murni merupakan dasar dari segala hal yang berkaitan dengan visual.Â
Beberapa contohnya adalah para mahasiswa seni murni umumnya mempunyai kemampuan mendasar seperti sketsa yang bisa diterapkan ke dalam pekerjaan membuat storyboard untuk film atau ide iklan, lalu seni grafis bisa menerapkan teknik screenprint (umumnya dikenal dengan sablon) ke dalam dunia konveksi, serta beberapa teknik seni patung bisa digunakan untuk membuat properti untuk perfilman, panggung musik ataupun kebutuhan artistik lainnya.
Kemudian ilmu nirmana dan estetika yang dapat digunakan di segala bidang agar membuat sesuatu terlihat indah dan terakhir kemampuan dalam mengolah sebuah konsep, Karena lulusan seni murni umumnya sudah terlatih dalam membuat konsep yang kemudian dapat dituangkan ke dalam sebuah karya.
Jika kita kembali ke pertanyaan awal "apakah lulusan seni murni masa depannya cukup suram?" jawabannya ya tidak juga selama masyarakat mau memahami dan tidak asal memberi stigma. Satu hal lagi yang menjadi faktor pendukung keberhasilan menghapus stigma buruk tersebut secara perlarn adalah institusi seni itu sendiri juga yang harus mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan Industri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H