Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Amin
Muhammad Khoirul Amin Mohon Tunggu... Lainnya - Pakar SEO

Pakar SEO

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Hari Juang Polri 21 Agustus, Dr. Van der Wal Kagumi Polisi Istimewa di Bawah Pimpinan M.Yasin!

20 Agustus 2024   20:57 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:02 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya - Pada tanggal 21 Agustus 1945, Indonesia menyaksikan sebuah peristiwa bersejarah yang menandai tekad dan keberanian luar biasa dari seorang pahlawan nasional, M. Yasin, beserta pasukannya. Proklamasi Polisi yang dilakukan pada hari tersebut tidak hanya menjadi momen bersejarah, tetapi juga menjadi simbol semangat dan patriotisme yang menggelora di tengah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Proklamasi Polisi, yang dipimpin oleh M. Yasin, menjadi tonggak penting dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda dan sekutu. Momen ini menginspirasi masyarakat, khususnya di wilayah Surabaya, Jawa Timur, dan berbagai daerah lainnya, untuk bergabung dalam perlawanan demi mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamasikan. Keberanian M. Yasin dan pasukannya mengukir jejak yang mendalam dalam sejarah perjuangan Indonesia.

Pertempuran Surabaya yang meletus pada bulan Oktober hingga November 1945, yang dikenal dengan sebutan Pertempuran 10 November, adalah salah satu peristiwa paling monumental dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. M. Yasin, sebagai Komjen Pol Purn, memiliki peran yang sangat signifikan dalam pertempuran ini. Pengorbanan dan kepemimpinan pasukannya memainkan peranan kunci dalam melawan agresi Belanda, yang berusaha untuk menguasai kembali Indonesia.

Peran vital M. Yasin dalam Pertempuran 10 November tidak hanya diakui oleh rekan sejawatnya, tetapi juga oleh para pejuang lainnya. 

"Omong kosong kalau ada yang mengaku di bulan Agustus 1945 memiliki kesatuan bersenjata. Yang ada pada waktu itu hanya pasukan-pasukan Polisi Istimewa pimpinan M. Yasin, bahkan ia menyatakan bahwa tanpa peran pasukan-pasukan Polisi Istimewa pimpinan M. Yasin tidak akan ada peristiwa 10 November 1945." ucap Jenderal TNI AD Sudarto.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Dr. Van der Wal, pejabat Pemerintah Belanda, yang mengakui bahwa "De Poelisi Istimewa, de Gewesen Poelisi Istimewa guderende de Japanse tijd, onder leiding van M. Yasin, is niets anders dan een Militaire strijd kracht" atau Polisi Istimewa, mantan Polisi Istimewa pada masa Jepang di bawah pimpinan M. Yasin, adalah kekuatan tempur militer yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun