Jepara, kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah, dikenal luas sebagai pusat industri mebel dan kota kelahiran R.A. Kartini. Namun, Jepara juga menyimpan potensi besar dalam sektor pariwisata, khususnya wisata halal.
Dengan keberagaman destinasi, dari wisata bahari di Kepulauan Karimunjawa hingga wisata religi di Makam Sunan Hadirin dan Masjid Mantingan, Jepara memiliki daya tarik yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata halal unggulan.
Namun, optimalisasi potensi ini masih menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar dapat memberikan kontribusi signifikan bagi penerimaan anggaran daerah.
Potensi dan Destinasi Pendukung
Jepara memiliki berbagai destinasi yang dapat dikembangkan untuk menarik wisatawan Muslim. Kepulauan Karimunjawa, dengan keindahan lautnya yang eksotis, menawarkan wisata bahari yang ramah Muslim.
Konsep halal tourism dapat diperkuat dengan pengembangan hotel dan restoran yang menyediakan makanan bersertifikasi halal serta fasilitas ibadah yang memadai.
Puluhan pantai lainnya, seperti Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Pantai Bondo, Pantai Pailus, Pantai Mpu Rancak, Pantai Teluk Awur, Pantai Pungkruk, Pantai Ombak Mati, Pantai Blebak, Pantai Ujung Piring, Pantai Suweru, Pantai Tanggul Tlare, dan Pantai Pulau Panjang juga bisa dikemas dalam paket wisata halal.
Selain wisata bahari, Jepara juga kaya akan wisata religi. Makam Sunan Muria Hadirin beserta Ratu Kalinyamat dan Masjid Mantingan dengan sejarah Islamnya yang kuat, dapat menjadi magnet bagi wisatawan yang mencari pengalaman spiritual. Kombinasi wisata religi dan alam ini memberikan peluang besar bagi pengembangan wisata halal yang berkelanjutan.

Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan strategi pengembangan wisata halal yang komprehensif. Pertama, pengembangan produk wisata. Pemerintah beserta masyarakat pariwisata dapat menyediakan paket wisata halal yang mencakup penginapan syariah, kuliner halal, dan destinasi ramah Muslim. Paket wisata itu mesti didorong adanya event berbasis budaya dan religi yang menarik wisatawan Muslim, seperti festival Islami atau kegiatan edukasi sejarah Islam di Jepara.
Kedua, pengembangan tata ruang dan daya dukung lingkungan. Perlu dilakukan penjagaan keseimbangan ekologi di destinasi wisata, terutama di Karimunjawa, dengan menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan. Langkah demikian dapat dilakukan dengan mengatur ulang tata ruang agar destinasi wisata memiliki fasilitas pendukung seperti mushala, restoran halal, serta area rekreasi yang nyaman.