Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Paradigma Institute

Membaca dunia adalah membuka cakrawala pengetahuan, dan melalui hobi menulis, kita menorehkan jejak pemikiran agar dunia pun membaca kita.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pariwisata Halal di Jepara, dari Puluhan Pantai sampai Kesultanan Ratu Kalinyamat

1 Februari 2025   06:06 Diperbarui: 2 Februari 2025   14:53 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata Aquatic di dalam Patung Kura-Kura Raksasa di kawasan Pantai Kartini (Sumber: @ayodolan/instagram)

Jepara, kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah, dikenal luas sebagai pusat industri mebel dan kota kelahiran R.A. Kartini. Namun, Jepara juga menyimpan potensi besar dalam sektor pariwisata, khususnya wisata halal. 

Dengan keberagaman destinasi, dari wisata bahari di Kepulauan Karimunjawa hingga wisata religi di Makam Sunan Hadirin dan Masjid Mantingan, Jepara memiliki daya tarik yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata halal unggulan. 

Namun, optimalisasi potensi ini masih menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar dapat memberikan kontribusi signifikan bagi penerimaan anggaran daerah.

Potensi dan Destinasi Pendukung

Jepara memiliki berbagai destinasi yang dapat dikembangkan untuk menarik wisatawan Muslim. Kepulauan Karimunjawa, dengan keindahan lautnya yang eksotis, menawarkan wisata bahari yang ramah Muslim. 

Konsep halal tourism dapat diperkuat dengan pengembangan hotel dan restoran yang menyediakan makanan bersertifikasi halal serta fasilitas ibadah yang memadai. 

Puluhan pantai lainnya, seperti Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Pantai Bondo, Pantai Pailus, Pantai Mpu Rancak, Pantai Teluk Awur, Pantai Pungkruk, Pantai Ombak Mati, Pantai Blebak, Pantai Ujung Piring, Pantai Suweru, Pantai Tanggul Tlare, dan Pantai Pulau Panjang juga bisa dikemas dalam paket wisata halal.

Selain wisata bahari, Jepara juga kaya akan wisata religi. Makam Sunan Muria Hadirin beserta Ratu Kalinyamat dan Masjid Mantingan dengan sejarah Islamnya yang kuat, dapat menjadi magnet bagi wisatawan yang mencari pengalaman spiritual. Kombinasi wisata religi dan alam ini memberikan peluang besar bagi pengembangan wisata halal yang berkelanjutan.

Masjid Astana Mantingan peninggalan Ratu Kalinyamat (Sumber: kemdikbud.go.id)
Masjid Astana Mantingan peninggalan Ratu Kalinyamat (Sumber: kemdikbud.go.id)

Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan strategi pengembangan wisata halal yang komprehensif. Pertama, pengembangan produk wisata. Pemerintah beserta masyarakat pariwisata dapat menyediakan paket wisata halal yang mencakup penginapan syariah, kuliner halal, dan destinasi ramah Muslim. Paket wisata itu mesti didorong adanya event berbasis budaya dan religi yang menarik wisatawan Muslim, seperti festival Islami atau kegiatan edukasi sejarah Islam di Jepara.

Kedua, pengembangan tata ruang dan daya dukung lingkungan. Perlu dilakukan penjagaan keseimbangan ekologi di destinasi wisata, terutama di Karimunjawa, dengan menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan. Langkah demikian dapat dilakukan dengan mengatur ulang tata ruang agar destinasi wisata memiliki fasilitas pendukung seperti mushala, restoran halal, serta area rekreasi yang nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun