Di tengah derasnya arus modernisasi dunia perkopian, ada satu merek kopi sachet yang tetap bertahan dan memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kopi, khususnya di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Kopi Liong Bulan, kopi legendaris asal Bogor yang telah berproduksi bahkan sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Bukti nyata bahwa keajegan rasa dan kualitas mampu bertahan melampaui zaman.
Dibandingkan dengan merek-merek kopi instan lain yang seringkali kehilangan konsistensi dalam kadar kopi dan campurannya, Kopi Liong Bulan tetap mempertahankan resep turun-temurun. Keajegan citarasa itu diwariskan sejak awal pendiriannya oleh Linardi Jap. Diproduksi secara rumahan di Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, kopi ini memiliki ciri khas rasa yang lebih pahit, kekentalan yang khas, serta aroma yang harum dan tahan lama. Tak heran jika kopi ini masih terus diburu oleh para penikmatnya hingga kini.
Ada ritual tersendiri yang dilakukan oleh para pencinta Kopi Liong Bulan dalam menikmatinya. Setelah diseduh dengan air panas, kopi ini biasanya didiamkan beberapa menit agar terjadi penyatuan rasa dan aroma sebelum diaduk. Langkah ini dianggap mampu mengeluarkan karakteristik asli dari kopi hitamnya, menjadikannya lebih nikmat saat diseruput perlahan.
Keunggulan Kopi Liong Bulan bukan hanya terletak pada kelezatannya, tetapi juga pada harganya yang sangat bersahabat. Varian kopi plus gula isi 20 sachet dijual seharga Rp36.000, atau sekitar Rp1.800 per sachet. Sementara itu, bagi para pencinta kopi murni tanpa gula, tersedia varian kopi tulen isi 30 sachet seberat 8 gram per sachet dengan harga hanya Rp14.500. Harga yang sangat terjangkau ini menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati kopi berkualitas dengan cita rasa otentik tanpa harus merogoh kocek dalam.
Dalam suasana perayaan Imlek 2025, seduhan Kopi Liong Bulan menjadi semacam tradisi bagi sebagian besar warga Bogor yang memiliki kecintaan mendalam terhadap kopi. Baik di hotel dan restoran mewah maupun di kedai-kedai kopi sederhana di pinggir jalan, aroma kopi ini tetap hadir menemani perayaan penuh makna. Kopi Liong Bulan tidak sekadar menjadi minuman penyegar, tetapi juga simbol ketahanan, tradisi, dan warisan budaya yang terus hidup di tengah perubahan zaman.
Dengan tetap mempertahankan kualitas dan keunikan rasa yang diwariskan secara turun-temurun, Kopi Liong Bulan membuktikan bahwa warisan cita rasa sejati tak akan lekang oleh waktu. Bagi pecinta kopi sejati, mencicipi Kopi Liong Bulan bukan hanya sekadar menikmati secangkir kopi, tetapi juga menyelami sejarah panjang yang menyertai setiap tegukannya.
Kopi Liong Bulan bukan sekadar secangkir kopi, tetapi warisan rasa yang melintasi zaman. Menyatu dalam setiap tegukan, menghadirkan kenangan, dan merayakan tradisi yang tak lekang oleh waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI