Namun, untuk merealisasikan kebijakan ini, diperlukan insentif dari pemerintah daerah, seperti potongan pajak atau subsidi bagi pabrik yang menyediakan layanan transportasi khusus. Kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Program revitalisasi terminal Jepara perlu dilakukan dengan menaikkan status menjadi terminal Kelas 1. Terminal Jepara beserta terminal-terminal turunan lainnya di sejumlah daerah, harus difungsikan kembali sebagai pusat transportasi dengan dukungan armada angkutan umum yang memadai. Jalan-jalan utama harus diperbaiki secara menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam. Prioritas harus diberikan pada kawasan industri yang menjadi titik kemacetan.
Kampanye masif tentang keselamatan berkendara perlu digencarkan, terutama di kalangan buruh muda. Pemerintah dapat memberikan subsidi untuk angkutan umum guna mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi. Pabrik dapat membentuk konsorsium bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jepara untuk menganalisis biaya operasional transportasi karyawan sehingga memudahkan subsidi tepat sasaran.
Jepara memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan industri yang maju dan efisien, tetapi semua itu hanya akan terwujud jika persoalan transportasi publik dapat diatasi. Sudah saatnya pemerintah daerah memandang transportasi sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Tanpa itu, kemacetan, kecelakaan, dan ketimpangan sosial akan terus menjadi bayang-bayang gelap di balik gemerlap industri Jepara. Jepara tak hanya butuh jalan yang mulus, tetapi juga langkah bersama untuk menghadirkan transportasi yang adil, aman, dan berkelanjutan, demi kemajuan yang benar-benar merata bagi seluruh warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H