Jepara bukan hanya soal ukiran, tetapi juga tentang cita rasa surgawi yang tertuang dalam durian Petruk. Buah ini memadukan kelembutan tekstur dan kompleksitas rasa yang tak kalah dibandingkan Musang King dari Malaysia. Jika Musang King pernah diabadikan dalam film dokumenter The King of Musang King, maka durian Petruk juga pantas menyandang peran utama dalam narasi besar durian Asia.
Namun, pertanyaannya adalah apakah durian Petruk siap menghadapi panggung dinamika global pada 2025?
Seperti industri perfilman yang selalu berkompetisi di ajang penghargaan internasional, durian Petruk memerlukan strategi branding yang sekelas. Seperti film The King of Musang King, menunjukkan bagaimana budaya dan identitas buah bisa diangkat menjadi kebanggaan nasional sekaligus produk bernilai ekspor tinggi. Jepara harus belajar dari pendekatan ini.
Durian Petruk memiliki keunggulan tersendiri, dari rasa manis pahitnya yang unik, aroma khas yang tidak terlalu menyengat, serta harga yang kompetitif. Durian yang diperoleh dari hasil lomba antar varietas durian itu, berasal dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Kendati pohon induk yang berada di Jepara sudah tidak ada, namun keberadaan durian ini dianggap tetap lestari karena benih yang serupa telah tersebar ke berbagai daerah. Sayangnya, di pasar global semua ini harus didukung dengan cerita. Cerita tentang petani Jepara, tanah yang kaya, dan tradisi lokal yang menjaga keotentikan durian ini.
Sebagai penikmat durian, saya yakin bahwa langkah pertama adalah memperkenalkan durian Petruk melalui medium seni dan budaya, termasuk film dokumenter, pameran internasional, dan kerja sama kuliner lintas negara. Pemerintah lokal dan pengusaha harus mulai mempersiapkan ekosistem pendukung, sebagaimana sertifikasi mutu, pemasaran digital, hingga fasilitas ekspor.
Durian, seperti film, adalah pengalaman emosional. Setiap gigitan durian Petruk membawa kita pada kisah tentang asal-usulnya. Apabila digarap dengan baik, kisah ini bisa menjadi ikon Jepara yang tidak hanya mencuri hati pencinta durian, tetapi juga memenangkan penghargaan "Oscar" dunia kuliner. Ketidaksengajaan Mbah Kasmodiharjo sebagai pemilik pohon durian mengikuti lomba pada 1977, juara pertama berhasil diraih sebagai durian terbaik dan terenak. Karena pada saat itu durian tersebut belum ada namanya, dengan spontan Juri festival durian menyebutnya sebagai Durian Petruk, mengambil nama sebutan dari Mbah Kasmodiharjo.
Setelah menjuarai lomba durian, nama Mbah Kasmodiharjo semakin dikenal masyarakat luas. Duriannya yang mempunyai rasa legit, manis, dan harum mengundang banyak orang untuk mencicipinya. Sejumlah tamu dari luar kota, terutama Jakarta, memesan Durian Petruk dari Mbah Kasmodiharjo. Durian petruk asal Jepara pernah diakui Menteri Pertanian Achmad Efendi, sebagai durian unggul nasional. Berkat varian ini, nama Jepara meroket. Banyak pecinta buah beraroma khas ini yang datang ke Bumi Kartini hanya untuk menikmati petruk.Â
Bentuk buah Durian Petruk bulat telur terbalik atau ujungnya agak runcing, kulit buahnya tipis dan warnanya hijau kekuningan, daging buahnya berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis. Jjumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna, ukuran bijinya kecil dan bentuknya lonjong. Kemampuan produksi antara 50--150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg -- 1,5 kg.
Kita dapat menemukan durian ini di sentra penjualan durian Jepara, yaitu di pasar Ngabul. Namun, jika ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesaan, maka kita dapat membelinya langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir di semua desa di Kecamatan Tahunan, Batealit, dan Bategede. Dengan pendekatan yang tepat, durian Petruk akan menjadi bukan hanya buah lokal, tetapi juga duta rasa Indonesia di mata dunia pada 2025 dan seterusnya. Apakah kita siap menyaksikan The Rise of Durian Petruk? Jawaban itu ada di tangan kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H