Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Penikmat kopi robusta dan kopi arabika dengan seduhan tanpa gula, untuk merasakan slow living di surga zamrud khatulistiwa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Intan Fitri Meutia, Menembus Batas Usia Sebagai Profesor di Usia 39 Tahun

31 Desember 2024   07:55 Diperbarui: 31 Desember 2024   07:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intan Fitri Meutia profesor UNILA di usia 39 tahun (Sumber: Bongkarpost.co.id)

Di dunia akademik, gelar profesor sering kali dianggap sebagai puncak dari perjalanan panjang yang penuh tantangan dan dedikasi. Namun, bagi Intan Fitri Meutia, pengukuhan sebagai profesor bidang Administrasi Kebijakan di Universitas Lampung (UNILA) pada usia 39 tahun bukan hanya sekadar prestasi pribadi, melainkan juga simbol dari kegigihan, tekad, dan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan serta kebijakan publik di Indonesia. Pengukuhan sebagai guru besar termuda dilaksanakan pada Selasa, 31 Desember 2024. 

Lahir dengan semangat yang kuat untuk memberikan dampak positif, Intan menempuh perjalanan akademik yang luar biasa. Lulus sebagai sarjana bidang Administrasi Negara dari Universitas Lampung, kemudian menyelesaikan studi magister bidang administrasi dan kebijakan publik dari Universitas Indonesia pada 2012. Perjalanan akademiknya semakin diperkaya setelah mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meraih gelar doktor dari Kanazawa University, Jepang, 

Keputusan untuk melanjutkan studi di Jepang bukan hanya langkah strategis bagi kariernya, tetapi juga cerminan dari keinginan untuk menimba ilmu di negara yang dikenal memiliki sistem pemerintahan yang efisien dan terstruktur dengan baik. Di sana, Intan tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat dalam penelitian yang meneliti bagaimana kebijakan publik diterapkan dalam konteks yang sangat berbeda dengan Indonesia. Pengalaman ini tentunya memperkaya perspektifnya dalam memandang berbagai masalah sosial dan kebijakan yang ada di tanah air.

Dalam karier akademiknya, Intan telah berkontribusi dalam pengembangan ilmu administrasi kebijakan. Sebagai dosen di UNILA, ia tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif melakukan penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Berbagai hasil risetnya, terutama yang berfokus pada kebijakan publik di daerah, sangat berharga bagi pengembangan kebijakan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan lokal. Karya-karya ilmiah yang dihasilkan bukan hanya memperkaya literatur, tetapi juga menjadi rujukan bagi para pembuat kebijakan, khususnya di tingkat daerah.

Namun, prestasi akademik yang diraihnya bukanlah hal yang datang begitu saja. Setiap langkah yang ditempuh melalui dedikasi yang tinggi, kerja keras tanpa henti, serta semangat yang tak kenal lelah untuk selalu mencari dan menciptakan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Intan menyadari bahwa dunia pendidikan dan penelitian bukanlah arena yang mudah dijalani, tetapi ia memilih untuk tetap berada di jalur ini karena kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan komitmennya untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Pengukuhan Intan Fitri Meutia sebagai profesor di usia yang terbilang muda ini menjadi simbol perubahan dalam dunia akademik Indonesia, terutama dalam bidang administrasi kebijakan. Ia membuktikan bahwa batasan usia bukanlah penghalang untuk mencapai pencapaian besar. Dalam dunia yang terus berkembang, baik dalam aspek teknologi, sosial, maupun politik, sosok-sosok muda seperti Intan menjadi pendorong perubahan yang membawa inovasi dan solusi bagi tantangan yang ada.

Satu hal yang patut dicontohkan dari perjalanan Intan adalah semangat untuk terus belajar dan berbagi. Ia tidak hanya mengejar gelar atau prestasi semata, tetapi juga berusaha memberikan dampak yang luas bagi masyarakat melalui penerapan ilmu yang dimilikinya. Sebagai seorang profesor, ia diharapkan tidak hanya menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa, tetapi juga memberi pengaruh positif pada kebijakan yang lebih baik di masa depan.

Intan Fitri Meutia adalah contoh nyata bahwa Indonesia memiliki banyak talenta luar biasa yang siap memberikan kontribusi nyata dalam dunia akademik, sosial, dan kebijakan. Di usia yang masih tergolong muda, ia telah membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat untuk terus berinovasi, batasan-batasan konvensional bisa dilampaui. Pengukuhan ini bukan hanya milik Intan, tetapi juga milik generasi muda Indonesia yang siap untuk membawa perubahan besar bagi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun