Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Penikmat kopi robusta dan kopi arabika dengan seduhan tanpa gula, untuk merasakan slow living di surga zamrud khatulistiwa.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tips Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga pada 2025, Menghadapi Tantangan Ekonomi dengan Bijak

30 Desember 2024   06:41 Diperbarui: 30 Desember 2024   06:41 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Inflasi dan Penurunan Daya Beli Masyarakat (Sumber: ajaib.co.id)

Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi keuangan rumah tangga. Implementasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen dan ancaman inflasi global serta domestik memaksa keluarga untuk lebih cermat dalam mengatur pengeluaran. Dalam situasi seperti ini, pengelolaan keuangan yang bijak tidak hanya menjadi pilihan, tetapi keharusan untuk menjaga stabilitas finansial.

Kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen telah berdampak langsung pada harga barang dan jasa. Center of Economic and Law Studies (Celios) misalnya, memprediksikan bahwa akan ada kenaikan inflasi sampai 4,1 persen efek kenaikan PPN. Kondisi ini  secara sederhana dapat difahami jika suatu barang berharga 300.000 rupiah, maka ditambah PPN 12 persen berubah menjadi seharga 336.000 rupiah. Pelaku usaha tentu akan melakukan penyesuaian harga akibat naiknya tarif PPN, sehingga berimbas ke omzet sekaligus penyesuaian kapasitas produksi maupun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Meskipun barang kebutuhan pokok relatif terlindungi, efek domino dari kenaikan pajak ini tetap terasa pada biaya hidup. Selain itu, tekanan inflasi global akibat ketegangan geopolitik dan kenaikan harga energi berpotensi akan memengaruhi harga-harga domestik. Setidaknya, perkiraan terjadinya inflasi dalam negeri pada 2025 mencapai 4-5 persen. Kondisi demikian dapat difahami secara sederhana melalui simulasi jika harga beras 12.000 rupiah per kg, dengan adanya inflasi 4 persen maka harga berubah menjadi 12.540 rupiah per kg. Telur yang harga normalnya 28.000 rupiah per kg menjadi 29.260 rupiah per kg.

Kondisi ekonomi tersebut menuntut kalangan rumah tangga untuk meninjau kembali pola pengeluaran keuangan. Tanpa perencanaan yang matang, risiko tekanan finansial dapat meningkat terutama bagi rumah tangga dengan pendapatan tetap bulanan.

 Strategi Pengelolaan Keuangan yang Efektif

Ada sejumlah langkah praktis yang dapat diterapkan oleh rumah tangga untuk mengelola keuangan secara efektif di tengah situasi yang penuh tantangan. Pertama, buat anggaran bulanan yang terukur. Perencanaan anggaran adalah fondasi pengelolaan keuangan. Oleh karenanya, perlu dipastikan semua pengeluaran, dari kebutuhan pokok sampai kebutuhan hiburan tercatat dengan rinci. Perencanaan ini membantu memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan. Pada posisi inilah dibutuhkan fokus pada kebutuhan primer dengan menghindari pembelian barang yang sifatnya sekunder atau tersier. Evaluasi pengeluaran secara berkala untuk memastikan bahwa pengeluaran berjalan sesuai rencana.

Kedua, hemat pada kebutuhan energi. Dengan kenaikan harga energi, hemat listrik dan bahan bakar menjadi sangat penting. Gunakan peralatan hemat energi, matikan perangkat yang tidak digunakan, dan manfaatkan transportasi umum untuk mengurangi biaya bahan bakar.

Ketiga, Pemanfaatan aplikasi untuk berhemat. Platform toko online sangat berguna untuk memantau pengeluaran dengan mencari diskon, memanfaatkan promo, sekaligus mencari cashback dan tebus murah. Platform e-commerce sering menawarkan promosi yang dapat membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga.

Keempat, perlu melakukan diversifikasi pendapatan. Dalam menghadapi tantangan ekonomi, sangat dibutuhkan adanya sumber pendapatan tambahan sebagai salah satu solusi. Langkah ini dapat dilakukan dengan usaha-usaha kecil , seperti menjual produk rumahan, atau manfaatkan keahlian untuk pekerjaan sampingan. Termasuk melakukan upaya mengurangi pengeluaran konsumsi dengan menanam tanaman sayur, memelihara sejumlah ayam untuk dimanfaatkan telur secara rutin, maupun langkah lain memaksimalkan lahan yang ada di sekitaran rumah.

Di tengah dinamika ekonomi yang berubah cepat, edukasi keuangan menjadi elemen penting. Pemahaman tentang bagaimana mengatur keuangan, mengelola utang, dan berinvestasi dapat membantu rumah tangga menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih percaya diri. Tahun 2025 akan menjadi tahun yang menuntut kewaspadaan finansial dari setiap rumah tangga. Dengan perencanaan yang matang dan penerapan strategi pengelolaan keuangan yang tepat, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang untuk menciptakan stabilitas finansial. Kuncinya adalah disiplin, adaptasi, dan komitmen untuk mengelola keuangan dengan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun