Mohon tunggu...
Muhammad Khalid
Muhammad Khalid Mohon Tunggu... Lainnya - Politisi Pengusaha

Seorang anak petani yang berjuang merubah nasib

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sampai Kapan Bangsa Ini Bisa Menunggu Kesejahteraannya?

4 Juni 2015   17:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:21 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semenjak kemerdekaan bangsa Indonesia yang sudah mendekati 70 tahun hampir selalu dirundung masalah. Pada masa awal awal kemerdekaan bangsa ini selalu disibukan dengan pergolakan diberbagai daerah mulai dari agresi militer belanda dan sederetan pemberontakan lainnya bahkan tidak sedikit korban jiwa yang berjatuhan seperti G30 S PKI dan sebagainya.

 Setelah itu pada masa pemerintahan Orde Baru juga seperti itu banyak sekali peristiwa yang memakan korban seperti peristiwa Tanjung Periuk dan berbagai kejadian lainnya yang semuanya itu sangat menghebohkan. Berakhirnya Orde Lama dan Orde Baru tentunya membawa harapan baru. Harapan baru itu seakan sudah sirna dengan berjalannya waktu selama 17 tahun. Sirnanya harapan akan perubahan dan ketentraman hidup sebagai sebuah bangsa yang mencita citakan kesejahteraan sosial secara menyeluruh bagi segenap warga negara. Namun yang terjadi masih tetap saja kehebohan dan kehebohan yang entah sampai kapan? Berawal dari hebohnya perampokan atau apalah namanya yang terkait dengan BLBI dan Century yang sekarang hampir bisa tidak bisa diungkap lagi. Namun kehebohan tersebut tidaklah berhenti sampai disitu saja. Pemerintahan baru pasca Pemilu 2014 masih melahirkan berbagai kehebohan di negeri ini, mulai dari KPK vs Polri, PSSI vs Kemenpora, Beras Plastik, Ijazah Palsu, Begal, Kisruh Parpol. Kebobbrokan apalagi yang hendak disembunyikan? Kapan bangsa ini akan mencapai tujuan kemerdekaannya? Siapa yang harus bertanggung jawab? Apa peran pemerintah seharusnya? Kapada siapa lagi harapan kemerdekaan itu bisa disandarkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun