Mohon tunggu...
zainal
zainal Mohon Tunggu... Dokter - muttaqin

indonesian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Racikan Obat Tidak untuk Diklaim Secara Berlebihan

17 Agustus 2020   11:42 Diperbarui: 17 Agustus 2020   12:05 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya kebetulan seorang dokter spesialis Bedah Saraf yang mendalami tentang pengobatan Epilepsi, termasuk Terapi Bedah untuk Epilepsi. 

Dalam dunia Epilepsi, pengobatan dimulai dengan pemberian salah satu atau kombinasi dari dua atau lebih obat epilepsi yang tersedia di pasar (biasa kami sebut OAE atau Obat Anti Epilepsi). Setelah berjalan lebih dari 10-15 tahun saya dan banyak dokter ahli epilepsi lain punya cukup data dan pengalaman bahwa 'kombinasi  2-3 macam OAE tertentu ternyata EFEKTIF utk mengobati jenis epilepsi tertentu. P

engalaman disertai data-data hasil pengobatan saya ini tentu saja termasuk bentuk sediaan, dosis obat, serta  cara pemberian obat nya saya tulis untuk di publikasikan dalam bentuk tulisan ilmiah di jurnal ilmiah kedokteran bidang epilepsi, untuk di baca, di pelajari, dan di telaah oleh para ilmuan lain terkait bidang epilepsi dan bidang Farmasi/ Farmakologi ( ilmu mengenai obat2an). 

Saya tidak perlu melakukan UJI KLINIS karena yg saya berikan kepada pasien BUKAN OBAT BARU, dan saya cukup menilai hasil nya dg melihat berkurang/ hilangnya serangan kejang pada pasien-pasien tersebut selama periode tertentu, misal dalam kurun waktu  3 bulan, 6 bulan, satu tahun dan seterusnya.

Meskipun bila pengalaman dan data saya bisa diterima untuk di publikasikan di Jurnal Ilmiah (PEER REVIEWED), tentunya dengan alur menulis yang runut dan tidak  keluar dari kaedah ilmiah yang baku, tidak menutup kemungkinan ada penulis lain yg punya pengalaman dan pendapat yang BERBEDA dengan temuan saya. Dan publikasi ini TIDAK MENJADIKAN SY SBG PENEMU OBAT EPILEPSI, krn pada dasarnya obat2 yg sy kombinasikan itu SUDAH ADA sebelum nya, tapi pengalaman dn data yg saya tulis dn sy publikasikan itu bisa brmanfaat bagi para dokter lain dalam mengelola pasien dengan Epilepsi. Dan saya TIDAK BUTUH ijin edar atau ijin lain dari BP POM, karena obat-obat yang saya ramu dan saya kombinasikan tersebut masing-masing sudah punya ijin edar yang sah.

Alangkah MALU dan HINA nya saya dan Institusi Pendidikan saya dalam tataran pergaulan SCIENTIFIC COMMUNITY, kalau saya sampai menyebut atau bahkan mem-prokramirkan diri saya sebaga PENEMU OBAT EPILEPSI .

Zainal Muttaqin, prof, spBS, Ph.D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun