Mohon tunggu...
Muhammad Juanda Ramadhan
Muhammad Juanda Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPKN FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Multikulturalisme Indonesia

10 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 10 Juli 2021   06:45 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Multikulturalisme adalah sebuah filosofi yang juga ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, ras, dan agama. Tentunya hal ini sudah dipertimbangkan oleh para pendiri bangsa jauh sebelum bangsa ini merdeka. Sehingga gerakan-gerakan persatuan yang di gaungkan sejak zaman perjuangan menjadi stimulus bagi bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya. Salah satu contohnya sebut saja sumpah pemuda, di mana seluruh pemuda di Indonesia bersumpah untuk bertumpah dara satu yaitu tanah air Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia, menjunjung Bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Dari munculnya gerakan pemuda Indonesia itu melalui masing-masing perwakilannya di daerah menjadikan semua daerah menyatukan tujuan mereka yaitu untuk merdeka.

Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa dengan keberagaman yang ada di Indonesia itu rentan akan adanya perpecahan di dalam Indonesia itu sendiri. Namun itu terbantahkan dengan fakta yang ada hingga saat ini. Di mana semua rakyat Indonesia hidup berdampingan antara satu sama lain walaupun memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Contoh nyata dapat diambil dari salah satu wilayah di Indonesia yang terdapat rumah ibadah posisinya bersampingan rumah ibadah agama lain. Ini membuktikan bahwa keragaman di Indonesia tidak menjadi masalah yang utama bagi Indonesia ini. Meskipun ada beberapa kesalahpahaman yang terjadi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain itu dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Ini sudah menjadi kebiasaan di Indonesia karena sudah sejak lama para pendiri bangsa menanamkannya melalui semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti walaupun berbeda-beda tapi tetap satu. Yang perlu dicermati adalah walaupun berbeda tapi tetap satu, tanpa menyeragamkan rakyat Indonesia tapi rakyat dituntut untuk tetap satu. Sehingga hidup dalam keberagaman yang sejatinya sudah di alami oleh bangsa ini sejak zaman dulu kala, tidak menjadikan problematika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun