Mohon tunggu...
jaenujis
jaenujis Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Generasi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Saya Memilih Pak Anies, Kenapa?

21 Oktober 2016   07:18 Diperbarui: 21 Oktober 2016   08:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau saya diberi pertanyaan sosok calon pemimpin seperti apa yang diharapkan Indonesia, tidak butuh waktu lama saya menjawab pertanyaan itu. Nama yang unik, jika terucap akan membuat lidah bergoyang dan membuat bibir bergerak ya pastilah he hee. Namanya adalah Anies Baswedan.

Siapa yang tidak kenal dia, tokoh pendidik, visioner, yang selalu mengajak dan berjalan ke masa depan, yang selalu mengajak mendaki karena itu akan mengantar kita ke puncak-puncak baru, yang selalu memberikan pencerahan dan pengingat bahwa kita generasi pembelajar. Dengan perasaan senang datang ke sekolah dan pulang sekolah, yang selalu berbicara bahwa Integrasi guru mencakup mentalitas guru dalam mengajar siswa sebagai generasi penerus bangsa.  Maka berhenti kutuki kegelapan, mulailah nyalakan lilin. Itu lah kira-kira  kalimat yang sering saya dengar dari Anies Baswedan.

Saya sangat terpukau dengan retorika bicaranya, dia telah menyadarkan saya dalam segala hal, menyadarkan semua yang bersinggungan khususnya saya sendiri sebagai mahasiswa, , artinya maha dari kesiswaan, memiliki tanggung jawab lebih besar daripada  anak-anak lainnya, bahwa mahasiswa adalah sekelompok anak muda yang mempunyai kesempatan mengembangkan diri, maju kedepan bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi untuk kemajuan Republik dan kemajuan bangsa. Disebutkan bahwa fase mahasiswa, adalah fase mengembangkan diri,  setelahnya fase berkonstribusi, menyadarkan bahwa  kita adalah generasi pembelajar. meski saya belum sempat bertemu dengannya, akan tetapi energi positif yang dia berikan, meresap kedalam hati.

Indonesia membututhkan sosok kepribadian seperti anies baswedan, Indonesia sedang merajut kedewasaan butuh contoh, suri-tauladan bagi anak-anak bangsa.  Perkiraan data jumlah penduduk pada setiap tahunnya bertambah, terakahir data terbaru pada tahun 2016 sensus 2010. Pada tahun 2010 adalah sebanyak 237 641 326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah sebanyak 118 320 256 (49, 79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen), artinya penduduk pada suatu negara sangat mempengaruhi tingkat perkembangan ekonominya. Kemudian jumlah penduduk juga dapat dipastikan bagaimana kerseriusan negara untuk mengelola sumber daya manusia. Dari sosok anies baswedan inilah yang mampu membangkitkan jiwa belajar, merangsang bahwa kita adaah anak-anak dan penduduk bangsa yang mampu bisa mengelola sumber daya manusia.

Dia tidak hanya seorang muslim yang taat, dia adalah cendekia sekaligus pemimpin bangsa,  Menurut majala Foresightyang terbit di jepang bahwa Anies Baswedan dinilai sebagai salah satu tokoh calon pemimpin Indonesia masa mendatang.

Anies baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969, jadi sekitar 47-an umurnya, dia adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia, dalam pertengahan periode kabinet, dia digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, dia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia, tiga formulasi; Muslim-Cendekia-Pemimpin dia olah dan memberikan cukup banyak sumbangsih dan mengahrumkan nama Indonesia di kancah nasional maupun internasional.

Anies dari masa ke masa, dia aktif dalam kegiatan Organisasi Siswa Intra sekolah, seksi kematian he hehe, karena tugasnya mengabarkan kematian, anies juga pernah ditunjuk menjadi ketua panitia pelepasan SMP-nya.  Dia menamatkan SMA Negeri 2 Yogyakarta  dalam kurun 4 tahun karena terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi wakil ketua OSIS, dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang ketua OSIS se-Indonesia. Hasilnya, Anies terpilih menjadi ketua OSIS se-Indonesia.

Masa kuliah, dia tidak hanya belajar di dalam ruang kelas saja, dia belajar di luar kelas juga. Menjadi aktifis dalam kelas maupun di luar kelas. Masa kuliah adalah masa memperkembangkan kecakapan, wawasan, dan skill pribadi. Perkataan dan langkahnya membuat  perubahan. Anies diterima masuk di fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, yogyakarta.  Dia tetap aktif berorganisasi, bergabung dengan Himpunan mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.

Di fakultas, anies menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidangi kelahiran kembali senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. Masa kepemimpinannya juga ditandai dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus BPPC yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra. Anies menginisiasi demontrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah..

Pada tahun 1993 Anies mendapat beasiswa dari untuk JAL Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beasiswa ini dia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba menulis mengenai lingkungan.

Setelah lulus Sarjana, dia mendapatkan Beasiswa Fulbright dari AMINEF kuliah master dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P.Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun