Philip B. Crosby, seorang manajer mutu terkenal , memiliki konsep mutu yang kontroversial dan menggugah pikiran. Philip B.Crosby lahir di Wheeling, Virginia Barat pada 18 Juni 1926. Kehidupan kerja Mr.Crosby dimulai setelah masa tugas selama perang dunia II dan konflik Korea dengan pendidikan di sekolah kedokteran.
Ia mendirikan Philip Crosby Associates, Inc (PCA)  pada tahun 1979, dan selama sepuluh tahun tumbuh menjadi sebuah organisasi publik dengan pendapatan $100 juta dan 300 karyawan di seluruh dunia. Philip Crosby berpendapat bahwa kualitas itu gratis, karena menurutnya ada  banyak pemborosan dalam sistem saat berusaha meningkatkan kualitas.  Ia juga mengatakan bahwa organisasi dapat menghilangkan hal-hal seperti kesalahan, kegagalan, pemborosan, dan penundaan waktu jika mereka mau melakukannya.
Philip B.Crosby mendefinisikan mutu sebagai konsistensi dengan persyaratan atau keunggulan yang dipublikasikannya, seperti jam tahan air, sepatu yang tahan lama, atau dokter yang ahli, itu semua pendekatan berawal dari dasar nya.
Menurut Philip Crosby , mutu adalah keadaan yang sesuai dengan persepsi . Perhatian pelanggan bukan pada kualitas produk/jasa atau waktu pengiriman , melainkan pada beberapa item yang memenuhi standar yang telah ditentukan . Misalnya , sebuah jam tangan yang kedap udara dianggap memiliki mutu, meskipun mungkin ada jam tangan lain yang lebih kedap udara, sesempit itu mungkin dianggap saling bersaingan dalam mutu masing-masing produk atau jasa.
Jika pendapat Crosby digunakan dalam dunia pendidikan, akan sangat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan menghilangkan kegagalan siswa di beberapa institusi, Crosby dan para guru secara ekstra berusaha untuk mewujudkan dunia pendidikan tanpa cacat, bahkan dalam situasi yang sangat sulit. Produk dianggap memiliki kualitas jika sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah ditentukan seperti bahan baku, proses, dan hasil produksi.
Pendidikan bermutu (kualitas) adalah hasil dari proses pendidikan. Jika proses pendidikan berjalan dengan baik, efektif, dan efisien, ada kemungkinan besar bahwa hasil pendidikan yang bermutu akan dihasilkan.
Dalam konteks sistem pendidikan, mutu pendidikan dianggap suatu yang variabel. Namun dalam konteks sistem, variabel kualitas pendidikan dapat dianggap sebagai variabel terikat yang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kepemimpinan, iklim organisasi, kualifikasi guru, anggaran, dan kecukupan fasilitas belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H