Mohon tunggu...
muhammadjafar maulana
muhammadjafar maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Muhammad Jafar Maulana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Mitigasi Bencana Berbasis Fun Game dan Gizi Seimbang untuk Anak Kebutuhan Khusus

29 Juni 2022   10:15 Diperbarui: 1 Juli 2022   12:41 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan,  pendidikan mitigasi bencana bagi anak berkebutuhan khusus di SLB Ngamprah Raya, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat pada tanggal 

Jawa Barat merupakan provinsi dengan kekayaan alam yang berlimpah, hal ini didukung dengan kondisi alam nya yang istimewa. Terdapat deretan gunung yang berbaris menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan potensi yang luar biasa di Indonesia. Disamping itu, kondisi ini juga menyebabkan potensi bencana alam yang cukup tinggi, salah satunya ialah gempa bumi. Dalam Kondisi ini, anak berkebutuhan khusus menjadi salah satu golongan yang rentan dalam menghadapi resiko bencana. 

Seperti yang diketahui bahwa proses pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus tentu berbeda-beda setiap individunya. Menanggapi kondisi tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memahami betul peran pendidikan dalam upaya mitigasi bencana bagi anak berkebutuhan khusus. Hal ini sebagai tindakan preventif, sehingga melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) civitas akademika UPI mencoba mengambil peran dalam hal pendidikan mitigasi bencana bagi anak berkebutuhan khusus di SLB Ngamprah Raya, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat pada tanggal 20-22 Juni 2022.

Haikal Muhammad Ihsan, S. Pd., M.Sc salah satu dosen prodi Sains Informasi Geografis (SAIG) UPI dan ketua tim PKM ini menegaskan bahwa "Daerah rawan bencana memang berbahaya, namun disisi lain juga memiliki potensi yang luar biasa, sehingga akan menarik masyarakat untuk memilih bertempat tinggal di daerah tersebut. Dalam situasi ini pengetahuan akan mitigasi bencana wajib dimiliki bagi masyarakat yang beraktivitas di daerah rawan bencana, tidak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus". Haikal juga menambahkan bahwa PKM ini mengusung tema pendidikan mitigasi bencana yang asik dan menarik melalui permainan, sehingga diharapkan akan lebih tertanam dibenak siswa".

whatsapp-image-2022-06-29-at-13-22-52-1-62bbf055bb448633fc032092.jpeg
whatsapp-image-2022-06-29-at-13-22-52-1-62bbf055bb448633fc032092.jpeg
"Bentuk permainan yang dikembangkan oleh tim PKM UPI ini diadopsi dari permainan tradisional ular tangga. Dalam prosesnya siswa akan berperan sebagai pion dan bermain di papan ular tangga yang besar. Kemudian melemparkan dadu, selanjutnya siswa akan melangkah sesuai dengan jumlah angka dadu ke kotak selanjutnya secara berurutan, pada langkah terakhir akan ada instruksi tertentu yang harus dilakukan oleh siswa dan beberapa simulasi yang dipandu oleh instruktur" jelas Dias Pratami Putri, S. Pd., M. Si Dosen Prodi Manajemen Iindustri Katering (MIK) UPI yang menjadi salah satu pengembang permainan ini.

 Dalam kesempatan ini juga disampaikan meteri terkait pengetahuan gizi seimbang bagi orang tua siswa yang hadir. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait makanan yang memiliki gizi seimbang dan aman dikonsumsi bagi anak berkebutuhan khusus. Yang menjadi pemateri dalam edukasi gizi seimbang bagi anak berkebutuhan khusus ini ialah Hurry Mega Insani, S. Pd., M. Si dari Prodi Gizi UPI dan Armandha Redo Pratama, S.Pd.,M.Sc dari Prodi Pendidikan Pariwisata UPI.

"Beberapa penelitian mengemukakan bahwa Pengetahuan gizi orangtua menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi asupan gizi anak terutama semakin meningkatnya kasus obesitas pada tahun 2017 pada anak. Anak berkebutuhan perlu diberikan asupan seimbang tanpa gluten dan kasein, sehingga pengetahuan jenis makanan yang baik dikonsumsi bagi anak berkebutuhan khusus menjadi penting dimiliki oleh orang tua dalam menemani proses tumbuh kembang anak."jelas Hurry dalam materi yang disampaikannya.

Kegiatan ini disambut baik Pihak SLB Ngamprah Raya, Hj Reni Sukwatiniawati. MPd selaku kepala sekolah menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat positif dan membantu guru khususnya untuk peserta didik dapat menemukenali cara melindungi diri dan hal-hal yang harus dilakukan pada saat terjadinya bencana gempa. Kemudian, permainan ular tangga juga membantu peserta didik dalam mengenal tanda-tanda atau simbol yg harus diketahui dan diperhatikan sebagai upaya menghindar serta melindungi diri dari gempa.  Beliau juga menambahkan bahwa melalui praktik langsung permainan ular tangga dan gambar-gambar yang ada pada permainan tersebut, dapat membuat peserta didik lebih paham tentang adanya bencana gempa.

Kegiatan PKM ini juga melibatkan beberapa mahasiswa dari berbagai prodi, diantaranya ialah Fikri Fauzi Juniar dan Rail Widi Hananto (Prodi SAIG), Septyara Khotimaharani (Prodi PAUD), Winona Putri Ibrahim (Prodi DKV), Alexandra Annabella S (Prodi MIK), dan Elita Al Azizah (Prodi Gizi). Melalui kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda sosialisasi dan pelatihan bagi orang tua dan siswa saja, tetapi juga sebagai wadah kolaborasi lintas ilmu bagi mahasiswa dalam menunjukan eksistensinya sebagai agen perubahan yang peka terhadap permasalahan di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun