Mohon tunggu...
muhammadjafar maulana
muhammadjafar maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Muhammad Jafar Maulana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Kemerdekaan di Tengah Adaptasi Kebiasaan Baru

13 Agustus 2020   10:15 Diperbarui: 13 Agustus 2020   10:18 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia akan memperingati hari Kemerdekaan yang ke 75 Tahun, tahun ini mungkin memiliki banyak perbedaan , suasana yang saat ini Pandemi Covid-19. 

Suasana yang memprihatinkan dalam  merayakan  hari kemerdekaan yang biasanya dilaksanakan dengan meriah namun pada saat suasana ini kita hanya bisa melaksanakan nya dengan sederhana dengan merapkan protokol kesehatan yang ketat demi mencegah penyebaran covid -19. 

Indonesia berdiri tegak dibawah naungan pancasila sebagai dasar negara, yang dimana negara ini memiliki banyak keanekaragaman dan  masyarakat yang homogen yang berintikan gotong royong semangat dalam jalan hidup. 

Pancasila idologi bangsa mengalami tantangan serius akibat banyaknya Sektarianisme, Fundamentalisme, hingga terorisme. Dimana adanya Rencana DPR RI untuk menerbitkan RUU Haluan Idiologi Pancasila, namun diprotes banyak pihak karena banyak hal yang bertentangan dan menuai kritik tokoh masyarakat. banyak sekali kasus rasa kebangsaan juga diuji akibat ekspansi kapitalisme global melalui praktik pembangunan yang Neoliberalistik yang membuat mengaburkan peranan Negara. Arus Perkembangan investasi Asing yang mengendong kepentingan Politik dan Ekonomi para pemilik Modal Besar. 

Indonesia seperti dibawah bayang bayang pemiliki modal besar yang berasal dari asing kepentingan investor asing dengan adanya Kontorversi  RUU Cipta Kerja dan Omnibus law untuk membuat lapangan kerja. Masyarakat mendabakan peradaban baru sebagai cita-cita hari kemerdekaan , Merdeka dari Covid-19 , 

Merdeka Kesehatan, Merdeka Ekonomi relevansi Refleksi Hari Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia, perjalanan bangsa dalam membuat melahirkan rasa kebangsaan yang tinggi penting dipahami dan diaktualisasiskan dalam konteks Indonesia Kekinian. Sumpah Pemuda, yang meletakan kesatuan bangsa yang puncaknya proklamasi 17 Agustus 1945.  

Berbagai gerakan sosial tak langsung menyentuk akar kekuasaan politik menjadi tantangan baru. Kekuasaan politik, isu kebangsaan dalam teks gerakan sosial di indonesia dibutuhkan kepeminpinan ideologis dan praksis dalam gerakan sosial yang menyentuh secara nyata semangat gotong royong yang terkandung dalam pancasila. 

Rakyat yang kuat , Sehat akan tangguh dalam menangkal Sektarianisme, Fundamentalisme, Etnosentrime, terorisme, juga kapitalisme.Pancasila harus menjadi perekat bangsa dalam kondisi pandemi Covid-19 pada saatini berakar pada jiwa luhur pancasila dan semangat kemerdekaan untuk merdeka dari Pandemi Covid-19,  Dirgahayu Indonesia tercinta yang ke 75.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun