Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya merupakan salah satu rumah sakit yang membuka poliklinik Pengobatan Tradisional (Batra). Mungkin masih jarang akan kita temukan di rumah sakit lain. Saya pernah menemukan pengobatan tadisional di Rumah Sakit Alexanderia Singapura. Bahkan sejak 4 tahun yang lalu Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) telah membuka program studi Pengobatan Tradisional (Batra). Sayapun pernah berobat di klinik ini. Alhamdulillah hasilnya luar biasa. Sakit pada betis saya yang sudah beberapa hari bisa hilang dengan akupuntur dalam waktu yang singkat .
Jika ada yang berkunjung ke poli rawat jalan RS Dr. Soetomo tanyakan saja dimana Poli OTI (Obat Tradisional Indonesia). Poli ini merupakan alternatif pengobatan selain medis modern. Saat ini banyak menjamur pengobatan tradisional. Tidak semuanya terstandarisasi dan terdaftar di departemen kesehatan. Jika seandainya praktek pengobatan tradisional itu merugikan pasien, bisa saja muncul banyak masalah. Namun dengan adanya pengobatan tradisional yang resmi dan terstandarisasi seperti di Unair/RS Dr. Soetomo, masyarakat akan mengetahui dimana mereka akan mencari pengobatan tradisional yang resmi. Program studi Batra di Unair telah mendapat pengakuan dari Akademi Penelitian Cina sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang bekerjasama dengan mereka di bidang kedokteran tradisional, bahkan juga sudah diakui Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI,
Mungkin Indonesia perlu mencontoh China dalam mengembangkan dan penelitian pengobatan tradisional ini. Selain memiliki dokter medis, mereka juga memiliki dokter dalam pengobatan tradisional yakni Traditional Chinese Medicine (TCM). Saat ini yang ada baru sebatas program Diploma-III di Unair. Rencananya tahun ini akan dibuka magister pengobatan herbal di Universitas Indonesia (UI). Semoga kedepan akan ada sarjana atau dokter dalam bidang pengobatan tradisional. Saya kira cukup banyak kekayaan alam Indonesia yang bisa diolah menjadi bahan obat herbal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H