Mohon tunggu...
Muhammad Jabir
Muhammad Jabir Mohon Tunggu... profesional -

Urologist || http://muhammadjabir.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sudut Liar Kota Surabaya

28 April 2010   14:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:32 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_128819" align="alignleft" width="300" caption="lambang kota surabaya"][/caption] Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Suasana kehidupan khas metropolitan. Kota yang seolah tak pernah tidur walau jarang macet. Menurut pengamatan saya, Surabaya merupakan kota terhijau sekaligus terpanas yang pernah saya singgahi. Kota yang juga menyimpan sudut-sudut liar perdababan manusia dan juga hal-hal liar lainnya. Beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi tempat makhluk-makhluk liar yang bersemayam di kota Pahlawan ini. Yups... itulah Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang diklaim sebagai kebun binatang terbesar di Asia Tenggara. Kebun Binatang Surabaya (KBS) masih terletak dalam kota Surabaya. Didalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Saat libur saya mengajak istri melihat spesies lain ciptaan Allah yang berdomisili di kebun binatang tersebut. Lumayan sambil pacaran lagi dengan istri :-). Banyak pengunjung yang mengajak keluarga dan anak-anak mereka. Tempat ini cocok untuk mengenalkan kehidupan hewan pada anak-anak. Ada juga pasangan muda-mudi (sepertinya pacaran) di tempat ini. Mungkin mereka ingin agar cintanya disaksikan oleh satwa-satwa liar disini. [caption id="attachment_128826" align="aligncenter" width="500" caption="Monyet di KBS... unik :-)"][/caption] Saat masuk, saya ditawari kacang tanah oleh penjual yang lalu lalang di sekitar pintu gerbang masuk. Saya pikir kacang tanah itu untuk makanan manusia (kebetulan saya sudah lama tidak pernah makan kacang tanah), ternyata kacang itu dijual khusus untuk makanan monyet dalam kebun binatang.. Saat saya mau makan, penjualnya senyum-senyum simpul.. apa saya mirip dengan pemakan kacang dalam kebun binatang ini?.. Istri saya hanya ikut terkekeh, setelah penjual kacang menjelaskan bahwa kacang itu memang dijual khusus untuk makanan monyet... hahaha... [caption id="attachment_128837" align="aligncenter" width="300" caption="Katanya ini Kambing"][/caption] Koleksi hewannya lumayan banyak. Mulai dari Onta, Jerapah, beruang madu, berbagai jenis monyet, sampai pada kucing rumahan. Banyak burung-burung yang dilepas bebas, namun sepertinya mereka sudah enggan meninggalkan area kebun binatang. Mungkin karena suasana hutan alami dalam KBS dan sekelling KBS adalah kawasan perkotaan. Fasilitasnya cukup lengkap.. Ada kebun binatang khusus anak-anak. Ada juga fasilitas Wi-fi dalam kebun binatang. Apa monyet-monyet disini bisa main internet ya? Gambar lambang Wi-finya kok pake monyet? [caption id="attachment_128832" align="aligncenter" width="294" caption="Hot spot untuk pengunjung atau utk monyet ?"][/caption] [caption id="attachment_128840" align="aligncenter" width="225" caption="penjaga menara,sebatang kara"][/caption] [caption id="attachment_128842" align="aligncenter" width="300" caption="Ada Unta di KBS"][/caption] [caption id="attachment_128844" align="aligncenter" width="225" caption="Menara pengintai satwa. Aman dari binatang buas.."][/caption] [caption id="attachment_128848" align="aligncenter" width="500" caption="Kapan aku keluar dari penjara ini? Huh.."][/caption] Kebun binatang ini sangat luas..Katanya sekitar 85.000 m2. Saya sampai pegal keliling seharian. Saat ini KBS bukan hanya sekedar tempat rekreasi saja, namun dipakai juga untuk penelitian dan pendidikan. Saya kira KBS sangat cocok untuk wisata keluarga, mengenalkan binatang pada anak-anak, melihat langsung satwa yang hanya ada dalam buku atau kita lihat di televisi, atau sekedar melepas penat setelah semingguan hanya melihat pasien saja.. beralih melihat makhluk lain yang juga butuh 'dilihat' :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun