Belum lama ini jagat maya di ramaikan oleh sejumlah siswa yang mengajukan dispensasi menikah dini yang sebagian besar nya adalah sebab hamil dan melahirkan, ini merupakan fenomena yang tak biasa di kalangan masyarakat lebih lebih yang mengajukan adalah siswa yang mayoritas masih di bawah umur yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah, dampak dari fenomena tersebut yaitu terhambatnya proses belajar mengajar di bangku sekolah karena terdapat tanggungan hamil dan menyusui.Â
Hal ini membuat perspektif masyarakat menjadi buruk karena berteman dengan lawan jenis, padahal kita sebagai manusia di ciptakan untuk saling mengenal satu sama lain, dan juga menjadikan para wanita terbatas akan bersosial, karena dengan pandangan masyarakat tersebut para orang tua menjadi takut dan trauma akan hal tersebut, hal ini membuat anak perempuan yang masih awam akan pengetahuan karena keterbatasan tersebut, tidak semua anak perempuan itu suka mengaji tatkala disuruh mengaji, dan juga tidak semua anak itu suka literasi tatkala pendidikan mengajak anak untuk lebih mengembangkan literasi nya, yang mana ke semua nya itu bisa didapatkan dari banyak nya pertemanan antar siswa.Â
Hal ini membuat Kesenjangan gender diantara wanita dan pria semakin kuat dikarenakan sudah ter doktrin paham bahwa wanita adalah makhluk feminim, dan membuat gerak gerik wanita menjadi terbatas. dan juga yang akan kena imbas nya langsung adalah kaum wanita yang mana tidak ada daya karena adanya kesenjangan ini, padahal wanita bisa mengerjakan apa yang kamu pria kerjakan, maka dari itu dengan adanya fenomena tersebut kita bisa belajar bahwa dari satu kejadian bisa membuat paham masyarakat akan kesenjangan gender menjadi semakin kuat, dan juga ruang gerak gerik kita bisa saja di batasi agar menjaga jarak terlalu jauh dengan lawan jenis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H