Mohon tunggu...
Rail fauzan
Rail fauzan Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai jalanan

Belajar dari semua dimensi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Tuhan

9 Mei 2024   12:27 Diperbarui: 9 Mei 2024   12:31 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Rail Fauzan (Penulis)

https://www.instagram.com/rail_fauzan?igsh=MTFocHZnM3U1YXozbA

 SEJARAHH TUHAN BAGIAN I

Monoteisme, merupakan salah satu paham tertua dalam mengembangkan manusia untuk menjelaskan misteri dan tragedi Kehidupan. Agama menjadi tidak relevan, karena kultur ilmiah telah mendidik manusia untuk fokus pada dunia fisik dan meterial di dalam kehidupan. Dan mengesampingkan Nilai spritual bahwasanya mereka dikelilingi oleh yang Goib.

Pada dasarnya manusia mengggap Tuhan bersemayam di dalam tubuh raja, atau pada benda-benda seperti langit matahari dll, dan mengekpresikan perasaan biru dengan membuat patung-patung untuk di sembah.

prototipe atau arketipe adalah rupa yang pertama atau rupa awal atau standar ukuran dari sebuah entitas.

Manusia memandang segala sesuatu yang ada di bumi adalah replika (Salinan,yang sama persis dgn bentuk,fungsi dari sebuah alat atau barang) dari semua yg ada di dunia ilahiriah. Inilah persepsi yg membentuk Mitologi.

Enma Elish (mitologi penciptaan) Babilonia dannkan,an yang di gunakan untuk menjelaskan simbol dan mitos

Tiga dewa muncul dari pusat tanah berpaya; Apsu (diidentifikasikan sebagai air sungai yang manis), istrinya, Tiamat (laut yang asin), dan Mummu, Rahim kekacauan. Namun, ketiga dewa ini bisa dikatakan merupakan model awal dan inferior yang me-
merlukan perbaikan. Nama "Apsu" dan "Tiamat" dapat diterjemahkan sebagai "jurang", "kehampaan" atau "teluk tak berdasar". Mereka sama-sama memiliki potensi tak berbentuk dari ketiadaan bentuk  yang azali dan belum mencapai suatu identitas yang jelas.

Orang Israil awalnya menyembah Allah sebagai Yahwe Tuhan elaihim ketika Musa berkuasa, kemudian kembali lagi menanggap bahwa Allah adalah Tuhan nenek moyang ayah mereka di seberang sungai Eufrat dan Mesir. Atau dengan kata lain mengingkari janjinya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun